Jakarta: Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Juri Ardiantoro menyebut tak ada informasi baru dalam
film Dirty Vote. Ia pun mengaku tak menonton secara utuh film tersebut.
"Kenapa saya enggak nonton, karena enggak ada yang baru dari yang disampaikan kan, itu kan adalah info informasi yang sudah beredar," kata Juri dalam program
Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Juri Panitia Seleksi, Pelanggeng Dinasti?' di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 18 Februari 2024.
Menurut Juri, film tersebut biasa saja. Namun, menjadi luar biasa karena didramatisasi dan dinarasikan adanya kecurangan sistematis.
"Tadi itu ada mendramatisasi informasi seolah-olah ini sesuatu yang tidak kebetulan seperti ini desain untuk membuat kecurangan sistemik yang mereka buat itu narasinya," ujar Juri.
Mantan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik itu mengatakan pada film tersebut mengupayakan mengaitkan peristiwa satu ke yang lainnya. Rekam jejak juri dikaitkan.
Juri pernah ditunjuk sebagai ketua panitia seleksi (pansel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027. Hal itu berdasarkan Keputusan presiden Republik Indonesia nomor 120/P Tahun 2021 tentang pembentukan tim seleksi calon anggota
KPU masa jabatan tahun 2022-2027 dan calon anggota Bawaslu masa jabatan tahun 2022-2027.
"Mengkaitkan kehidupan orang yang lalu dengan kehidupan orang yang sekarang, mengkaitkan pekerjaan saya yang lalu dengan pekerjaan yang sekarang, yang seolah-olah dari setiap perjalanan orang dari satu dan itu selalu terkait dan dalam desain besar perjalanan seseorang, padahal tidak," ucap Juri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))