Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemilihan umum (Pemilu) yang digelar pada April 2019 tetap akan berjalan aman. Teror yang terjadi di Sibolga, Sumatera Utara, dinilai tak akan berdampak kepada keamanan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Amanlah, kita kan sudah empat kali pemilihan langsung. Itu aman-aman saja," kata JK di Bali, Kamis, 14 Maret 2019.
Menurut JK, teror yang terjadi di Sibolga memang sangat tak terduga. Beruntung, aparat keamanan bisa mengatasinya dengan baik.
"Selama ini orang berpikir kan (teror) di Jakarta, Surabaya, tiba-tiba di Sibolga, tidak pernah ada suara-suara. Itulah bagaimana kekuatan atau kemampuan (aparat keamanan) mengatasi hal itu," ujar Kalla.
Warga Sibolga, Sumatera Utara, dikagetkan ledakan keras yang terjadi pada Selasa sore, 12 Maret 2019. Ledakan itu sempat diabadikan warga setempat dalam video yang diunggah ke media sosial.
Baca juga:
Anak Terduga Teroris di Sibolga Diburu
Ledakan terjadi di rumah terduga teroris, Abu Hamzah, di Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kota Sibolga. Polisi berhasil menangkap Abu Hamzah, namun istri dan anaknya tak mau menyerah.
Negosiasi yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Satgas Antiterorisme dan tokoh masyarakat tak berhasil. Istri Abu Hamzah meledakan diri bersama anak mereka.
Kepolisian kini masih memburu tiga anak Abu Hamzah lainnya, yakni berinisial H, 18, A, 16, dan S, 11. Keterangan ketiganya dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi.
Sementara itu Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut jaringan kelompok teroris Lampung yang meledakkan diri di Sibolga, Sumatera Utara, mempunyai trik melarikan diri jika salah satu rekannya tertangkap.
Selain itu mereka juga siap untuk melakukan perlawanan jika terendus kepolisian.
Dedi menjelaskan, pada prinsipnya, sindikat teroris Lampung akan terus berpindah jika salah satu rekannya tertangkap. Perpindahan langsung dilakukan saat itu juga untuk menghilangkan jejak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))