Jakarta: Presiden
Jokowi menetapkan kenaikan gaji untuk Aparatur Sipil Negara (
ASN) di 2024. Adapun kenaikan upah ASN sebesar 8%, diikuti dengan kenaikan besaran uang pensiunan hingga 12%. Penambahan upah ASN itu sekaligus menjadi yang terbesar ditetapkan oleh Kepala Negara.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam membeberkan bahwa dari sisi waktu, kenaikan gaji ASN di era Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sarat dengan nuansa politis karena selalu berdekatan dengan momen pemilu.
"Dari sisi
timeline, memang sarat dengan nuansa politis,” ungkap Khoirul dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 4 Januari 2024.
Menurutnya, kebijakan gaji ASN, militer, dan pensiunan, seharusnya dilakukan setiap tahun mengikuti tingkat inflasi. “Sehingga para pegawai negara, khususnya yang level bawah, tidak tekor karena kenaikan harga-harga," lanjutnya.
Demi meraup suara ASN
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. Ia menilai kenaikan gaji ASN bisa diasumsikan untuk mendapatkan suara ASN yang cukup potensial dalam pemilu.
Jumlah ASN yang mendekati 4 juta orang dinilai bakal menjadi modal suara yang kuat dalam pemilu. Itu dengan asumsi setiap ASN memiliki 3 orang anggota keluarga. Secara tak langsung, kenaikan upah ASN dapat mengamankan 16 juta suara dalam pemilu.
"16 juta ini menjadi sasaran penting. Makanya politik anggaran kita tidak berdasar pada rasional, masyarakat sekarang membutuhkan ketahanan pangan, pupuk murah, tapi yang dilakukan kenaikan gaji ASN. Hari ini pemerintah hanya ingin APBN menyenangkan sebagian pihak untuk tujuan politik tertentu menjelang pemilu," terang Bhima seperti dikutip dari wawancara dengan Metro TV.
Tujuan politis dari kenaikan upah ASN di sekitar tahun pemilu juga tak perlu dibuktikan. Pola itu telah diterapkan selama ia menjadi Presiden.
Meski sudah tidak lagi ikut berkontestasi di pemilu 2024, namun gelagat Jokowi cenderung mendukung salah satu pasangan calon presiden tertentu dalam pemilu 2024 kali ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((PRI))