Jakarta: Perkembangan persepakbolaan Tanah Air menjadi salah satu perhatian pasangan calon presiden Anies Baswedan dan wakil presiden Muhaimin Iskandar (AMIN). Kelak jika disahkan memimpin negara, keduanya berjanji akan memajukan sepak bola nasional.
Salah satu langkah dan komitmen yang dipersiapkan keduanya adalah membangun stadion-stadion berkualitas di Tanah Air. Bukan hanya standar kelas nasional, tapi standar kelas internasional.
Bendahara Umum Timnas AMIN sekaligus pegiat sepak bola, I Gede Widiade mencoba angkat bicara mengenai komitmen AMIN dalam pembangunan stadion berkualitas di Tanah Air. Ia mengakui stadion berkualitas penting dibangun demi kemajuan sepak bola di Tanah Air. Menurutnya, belum banyak stadion berkelas internasional yang berada di Indonesia.
"Tidak banyak memang. Di Indonesia itu ada sekitar 240 stadion. Mulai dari size yang terkecil, kapasitas 5.000 sampai kapasitas terbanyak di JIS, 82.000. Tapi apakah bisa dipergunakan sebagai sarana atau venue sebuah perhelatan sepak bola resmi? Perlu kita kaji," ujar Gede dalam tayangan program Suara Reboan di Metro TV, 6 Desember 2023.
Selain stadion, beberapa infrastruktur sepak bola, terutama lapangan latihan sepak bola berkualitas juga perlu dibangun. Gede pun menilai lapangan latihan dan stadion sepak bola tidak bisa terpisahkan.
"Kalau ngomong sepak bola, stadion itu kan sebuah akhir daripada perjalanan. Sepak bola itu bukan hanya akhir tapi kan butuh proses. Yang diperlukan adalah stadion dan lapangan sepak bola. Ibaratnya, lapangan sepak bola untuk pembibitan, untuk latihan. Kemudian, stadion untuk menggelar pertandingan resmi," kata Gede.
Gede juga mengungkapkan, pemerintah belum terlalu serius dalam melakukan pembangunan stadion berkelas internasional, terutama di daerah-daerah. Bahkan, sepak bola bukan menjadi skala prioritas mereka sejauh ini. Faktor ini lah yang juga menyebabkan minimnya jumlah stadion berkelas internasional atau berstandar FIFA di Tanah Air.
"Ada anggarannya tapi relatif kecil. Anggarannya tidak ideal. Karena di Pemda, mereka punya skala prioritas seperti stunting, pendidikan, dan kesehatan. Sepak bola bagi semua pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kota, bukan merupakan skala prioritas. Sedangkan sepak bola itu bisa menjadi triger pertumbuhan perekonomian di bidangnya, di komunitasnya," jelas Gede.
Gede pun menilai seharusnya pemerintah bisa menjadikan sepak bola, termasuk pembangunan stadionnya sebagai salah satu skala prioritas. Sebab, menurutnya, sepak bola menjadi industri yang bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Peluang itu sudah ia lihat sejak ia sudah lama berkecimpung bekerja di manajemen klub-klub sepak bola di Indonesia. Termasuk di Persija Jakarta.
"Contoh saja, saya dulu pernah menjadi pimpinan di sebuah klub di Jakarta. Satu kali pertandingan di GBK itu dari satu sektor saja, tiket misalnya, penjualannya bisa sampai Rp7 miliar. Itu dari tiket. Belum merchandise, belum jual minuman. Kalau 75 ribu, kalau satu orang dua botol kan berarti Rp150.000. Parkir juga masuk, transport masuk, lalu jajanan-jajanan masuk. Semua ini tidak disadari, tidak menjadi konsen pemerintah saat ini," kata Gede.
Pada kesempatan itu, Gede juga mengungkapkan keseriusan Anies dalam membangun sepak bola di Tanah Air, termasuk stadion sepak bola. Ia pun tak ragu dengan kapabilitas Anies untuk memajukan sepak bola Indonesia ketika sudah menjadi presiden.
"Saya kenal beliau pada saat sebelum beliau jadi gubernur. Ini true story. Jadi rekam jejak beliau memang saya ikuti dari awal, mulai sebelum beliau jadi gubernur sampai beliau purna jadi gubernur. Pada saat sebelum jadi gubernur, ia sudah memikirkan untuk membangun stadion internasional di Jakarta," ujar Gede.
Sebelum merealisasikan pembangunan Jakarta International Stadium, Anies juga meminta pendapat masyarakat. Tujuannya, agar bisa mewujudkan stadion berkelas internasional, aman, nyaman, dan bisa dinikmati warga Jakarta.
"Pak Anies juga survei di lapangan-lapangan kami. Dia bertanya pada saya, pak gede kalau ini sebuah lapangan yang didedikasikan untuk klub di Jakarta dan suporternya, lalu masyarakat bisa enggak menikmati? Bisa. Tapi kan tidak bisa tiap hari. Sewanya mahal. Makanya Pak Anies membuatkan tujuh lapangan di Jakarta," cerita Gede.
"Jadi Pak Anies sudah melakukan itu, sebelum masa jabatannya habis. Hampir 7 lapangan, 100 persen sudah dipergunakan masyarakat. Stadionnya sudah hampir 95 persen bisa dinikmati," tambahnya.
Selain itu, Anies juga mendatangkan klub-klub internasional seperti Barcelona dan Real Madrid agar bisa menggunakan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun di Jakarta untuk dimintai pendapat.
Keseriusan Anies dalam membangun stadion-stadion sepak bola berkelas internasional juga diungkapkan Anggota Timnas AMIN Her Pramtama. Ia menilai salah satu komitmen yang dilakukan pasangan AMIN adalah mendukung melanjutkan pembangunan Stadion Internasional Mattoanging di Makassar yang sempat mandek.
"Latar belakang Pak Anies untuk membangun kembali Stadion Mattoanging. Karena memang berdasarkan aspirasi dari masyarakat Makassar yang tahun 2020 stadionnya dihancurkan untuk dirobohkan, untuk dibangun lagi. Tetapi, selang tiga tahun kemudian, stadion itu tidak dibangun-bangun," jelas Pramtama.
Bukan hanya sekadar membangun stadion untuk pertandingan. Anies juga ingin stadion tersebut dibangun untuk memfasilitasi seluruh kegiatan masyarakat di Makassar.
"Kebetulan stadion itu lokasinya di tengah kota. Ketika berada di tengah kota, maka akan ada kegiatan-kegiatan yang lain yang kita bisa hadirkan seperti area komersial, kegiatan macam-macam seperti kafe, restoran dan sebagainya. Jadi tidak hanya untuk sepak bola, tetapi juga untuk kegiatan olahraga lainnya seperti jogging dan sebagainya," tutur Pramtama.
Pramtama juga menjelaskan pembangunan stadion di Makassar ini merupakan bagian dari visi dari Anies yang berkaitan dengan urban regeneration.
"Jadi kita melihat kota ini dalam perjalanan waktu mengalami degradasi. Ketika populasi penduduk meningkat, maka daya dukung lingkungan seperti macet, banjir, polusi, sampah menjadi permasalahan kota," katanya.
Selain membangun stadion, pasangan AMIN juga ikut melakukan penataan kawasan, penataan pedestrian, transportasi publik. "Jadi itu menjadi satu kunci untuk membangkitkan kembali stadion di pusat kota sekaligus jawaban mengembangkan kota-kota di Indonesia," kata Pramtama.
Anda juga dapat berpartisipasi mendorong perubahan yang lebih baik melalui website
https://reboan.id/Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ROS))