Jakarta: Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengatakan ada pihak yang diuntungkan jika Bakal Calon Presiden (Capres)
Prabowo Subianto memilih Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (
cawapres). Pihak yang diuntungkan yaitu Anies Baswedan.
“Kalau Prabowo menggandeng Gibran justru yang sangat diuntungkan adalah Anies Baswedan. Karena mereka (Anies) akan memiliki materi propaganda yang cukup, dan potensi pengurangan suara Prabowo cukup besar,” kata Dedi, Selasa, 17 Okotber 2023.
Di antaranya, Prabowo akan dianggap sebagai tokoh yang ikut melanggengkan praktik politik dinasti. “Dan ini besar kemungkinan akan dimainkan oleh kelompok
Anies Baswedan,” ungkap dia.
Propaganda tersebut dinilai membuat suara Prabowo tergerus. Apalagi, Gibran tidak dilihat sebagai sosok yang independen karena faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Prabowo menunjuk Gibran sebagai cawapresnya hanya karena faktor popularitas ayahnya, bukan karena kapasitas Gibran,” ungkap Dedi.
Dengan demikian potensi berkurangnya dukungan ke Prabowo akan bakal semakin besar. Terlebih, Jokowi hanya punya pengaruh terhadap pemilih sebesar 17-19 persen dalam survei IPO.
Di sisi lain, tak ada jaminan Jokowi bakal menarik suara
PDI Perjuangan. Menurut dia, pemilih PDI Perjuangan merupakan sosok yang loyal kepada partai dan Megawati Soekarnoputri.
“Jadi di satu sisi Prabowo tidak bisa menghindari propaganda politik dinasti yang menggerus suara, dan di sisi lain Jokowi belum tentu membawa suara ke Prabpwo dari suara PDIP,” papar dia.
Menurut Dedi, sebenarnya Prabowo sudah memiliki kandidat yang cukup kuat untuk dijadikan cawapresnya, yaitu Erick Thohir ataupun Airlangga Hartarto. Menurut dia, Airlangga memiliki Partai Golkar. Sedangkan Erick Thohir memiliki reputasi politik dan kinerja yang baik.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, Anies Baswedan yang akan mendapatkan durian runtuh.
Menurut dia, Prabowo tak akan langsung mendapat efek elektoral karena Gibran dan Jokowi. Sebab, pendukung Prabowo dan Jokowi memiliki pendukung yang berbeda.
“Butuh waktu untuk rekonsiliasi antar pendukung,” kata Adi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))