Jakarta: Dua pekan lalu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyebut ada kandidat yang memakai strategi Bongbong Marcos untuk bisa memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ferdinand (Bongbong) Marcus Jr menang telak di Pemilihan Presiden Filipina menggantikan Rodrigo Duterte.
"Saya mendapat informasi salah satu kandidat (pilpres) ini menggunakan strategi pemenangan yang konsultannya dibawa ke mari (ke Indonesia), yaitu konsultan pemenangan Bongbong Marcos," kata Rommy, sapaan Romahurmuziy, dikutip
Medcom.id dari dialog di akun Youtube Total Politik.
Meski tak menyebut secara gamblang siapa kandidat itu, namun dialog itu tengah membicarakan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Satu menit sebelum pada arah pembicaraan Bongbong Marcos, Rommy mengatakan jika strategi pemenangan yang marak dilakukan saat ini adalah strategi yang bersifat
slapstick atau dagelan.
"Seperti, (istilah) 'Prabowo
gemoy' atau 'Dicemooh, dihina,
Senyumin aja'. Hal-hal yang tak ada urusannya dengan visi dan misi. Hal-hal yang digrandrungi kalangan intelektual menengah ke bawah," kata Rommy merujuk kerja-kerja kampanye yang dilakukan tim Prabowo-Gibran di media sosial TikTok.
Persis yang dilakukan Bongbong
Bongbong Marcos adalah contoh sosok yang mampu memanfaatkan media sosial secara efektif. Anak dari diktator Ferdinand Marcos ini mampu mencitrakan dirinya dengan baik sehingga menarik simpati pemilih muda.
Pencitraan efektif Bongbong di media sosial ini sejalan dengan semakin redupnya ingatan pemilih muda terhadap Ferdinand Marcos. Marcos senior memimpin rezim korup selama 21 tahun dari kurun 1965 hingga 1986.
Jadilah Bongbong sebagai idola kaum muda. Dan dia mampu meraih kemenangan telak pada pemilu Filipina tahun lalu.
Merujuk ucapan Rommy, citra ini tampaknya coba dihadirkan Prabowo. Prabowo mencoba mengubah citra dirinya yang tegas dan berapi-api dengan tingkah lucu. Dia banyak bercanda dan berjoget.
Perilaku Prabowo ini berbeda dengan apa yang pernah dicitrakan ketika mengikuti Pilpres 2014. Prabowo dicitrakan tegas sebagaimana latar belakang militernya. Belum lagi dengan ingatan masyarakat soal masa lalu Prabowo soal aksi penculikan aktivis pada 1998.
"Nanti dilihat saja polanya (apakah sama seperti yang dilakukan Bongbong). Nanti yang akan disampaikan hal-hal yang sifatnya slapstik. Yang ringan-ringan. Yang riang jenaka. Yang
gak ada hubungannya dengan kualitas kepemimpinan. Dan penetrasinya lewat TikTok," kata Rommy saat ditanya siapa kandidat yang memakai konsultan Bongbong.
Dibantah Budi Arie Setiadi
Tudingan Rommy ini langsung dibantah Budi Arie Setiadi. Menurut Budi, omongan Rommy ngawur alias sembarang.
Budi saat ini adalah Menteri Komunikasi dan Informatika. Namun, tak bisa juga dipisahkan dengan latar belakang Budi sebagai ketua umum Projo atau relawan pendukung Jokowi pada Pilpres 2014. Projo kini mengalihkan dukungan untuk pemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
"Romi
mah ngawur
ajalah," kata Budi saat ditemui
Medcom.id usai menjadi presenter dadakan di studio
Metro TV, Jakarta, Rabu, 22 November 2023 malam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))