Jakarta: Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin cenderung memandang positif Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengirimkan daftar pertanyaan debat capres. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto justru menganggap itu menjadi kesempatan timses mempertajam program Jokowi-Ma'ruf.
"Dengan itu kami ingin berikan program jelas, berikan skala prioritas ke depan," kata Hasto di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 6 Januari 2019.
Baca: Ma'ruf Tak Takut Sampaikan Visi Misi
Seluruh pertanyaan yang nantinya diberikan panelis akan dipersiapakan secara matang setiap tim kampanye. Jawaban matang dapat menunjukan karakter seseorang pemimpin.
Jokowi-Ma'ruf punya modal besar. Mereka selalu turun langsung menemui masyarakat dan berkarakter baik.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman mengungkapkan enam panelis debat perdana Pilpres 2019 diminta membuat pertanyaan. Seluruh daftar pertanyaan dipastikan selesai sebelum Kamis, 10 Januari 2019.
Baca: TKN: Visi-Misi Prabowo-Sandi Berantakan
Tiap paslon akan menjawab pertanyaan dalam dua model. Pertama pertanyaan langsung pada paslon, kedua paslon bisa memilih tema pertanyaan yang diinginkan.
"Maksudnya pertanyaan itu sudah diserahkan duluan, tapi mereka enggak tahu apa yang akan ditanyakan karena itu kan seperti bank soal. Yang penting tanggal 10 sudah terformula," jelas Arief, di Hotel Mandarin Oriental, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Desember 2019.
Oposan bereaksi. Keputusan KPU dituding memihak petahana yang takut bila tak tahu pertanyaan apa yang bakal muncul pada debat.
Debat perdana pilpres akan dilangsungkan 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Materi debat mengangkat isu mengenai hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))