Ketua MK Terharu Sidang Sengketa Pilpres Berlangsung Hangat
Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman (kanan) memimpin sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi. Foto: Antara/ Hafidz Mubarak A
Jakarta: Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengaku terharu usai menutup resmi akhir rangkaian persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden 2019. Ia terkesan sidang berlangsung penuh kehangatan dan keakraban antara kubu yang berperkara.
"Saya juga terus terang merasa terharu dan terima kasih suasana persidangan yang luar biasa. Ditonton semua rakyat Indonesia, bagaimana kekeluargaan terbentuk di sini, kedekatan yang luar biasa," kata Anwar saat persidangan di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juni 2019.
Anwar juga berkelakar memaksa Ketua Tim Kuasa Hukum capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra untuk bersidang hingga 20 jam nonsetop. Diketahui, persidangan pemeriksaan saksi pemohon Rabu, 19 Juni 2019 yang dimulai pukul 09.00 WIB, baru berakhir di hari berikutnya Kamis, 20 Juni 2019 sekitar pukul 04.55 WIB.
"Sejak kemarin dan yang saya hormati Prof Yusril yang saya paksa sidang sampai jam 05.00 WIB. Tujuannya seperti yang saya katakan, kita cari kebenaran dan mencari keadilan," ujar Anwar.
Anwar menyatakan, usai persidangan hari ini ia bersama delapan hakim konstitusi lainnya, akan berdebat untuk memutus perkara PHPU Pilpres. Kesembilan hakim akan objektif dalam memutuskan perkara.
"Insyaallah apa yang bapak-bapak pemohon (kubu Prabowo), termohon (KPU), pihak terkait (kubu Jokowi), termasuk Bawaslu akan menjadi dasar bagi kami. mencari kebenaran, berijtihad, untuk mencari kebenaran dan keadilan," ujar Anwar.
Anwar resmi menutup serangkaian sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019. Selanjutnya sidang digelar tertutup dengan agenda Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) sebelum putusan akhir 28 Juni 2019.
"Kami habis selesai sidang akan langsung RPH. Kami akan berdebat dari apa yang bapak-bapak suguhkan. Memang sangat berat," ujar Anwar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((WHS))
"Saya juga terus terang merasa terharu dan terima kasih suasana persidangan yang luar biasa. Ditonton semua rakyat Indonesia, bagaimana kekeluargaan terbentuk di sini, kedekatan yang luar biasa," kata Anwar saat persidangan di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juni 2019.
Anwar juga berkelakar memaksa Ketua Tim Kuasa Hukum capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra untuk bersidang hingga 20 jam nonsetop. Diketahui, persidangan pemeriksaan saksi pemohon Rabu, 19 Juni 2019 yang dimulai pukul 09.00 WIB, baru berakhir di hari berikutnya Kamis, 20 Juni 2019 sekitar pukul 04.55 WIB.
"Sejak kemarin dan yang saya hormati Prof Yusril yang saya paksa sidang sampai jam 05.00 WIB. Tujuannya seperti yang saya katakan, kita cari kebenaran dan mencari keadilan," ujar Anwar.
Anwar menyatakan, usai persidangan hari ini ia bersama delapan hakim konstitusi lainnya, akan berdebat untuk memutus perkara PHPU Pilpres. Kesembilan hakim akan objektif dalam memutuskan perkara.
"Insyaallah apa yang bapak-bapak pemohon (kubu Prabowo), termohon (KPU), pihak terkait (kubu Jokowi), termasuk Bawaslu akan menjadi dasar bagi kami. mencari kebenaran, berijtihad, untuk mencari kebenaran dan keadilan," ujar Anwar.
Anwar resmi menutup serangkaian sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019. Selanjutnya sidang digelar tertutup dengan agenda Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) sebelum putusan akhir 28 Juni 2019.
"Kami habis selesai sidang akan langsung RPH. Kami akan berdebat dari apa yang bapak-bapak suguhkan. Memang sangat berat," ujar Anwar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((WHS))
BERITA TERKAIT
