Jakarta: Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat pemilih
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ada yang menyatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diwarnai kecurangan. Totalnya mencapai 36,5 persen.
"Cukup banyak juga di pemilih Prabowo," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam Rilis Survei Nasional Persepsi Publik Terhadap Pelaksanaan Pemilu 2024 melalui virtual, Minggu, 25 Februari 2024.
Sementara itu, pemilih Prabowo-Gibran yang tidak setuju banyak
kecurangan di Pemilu 2024 mendominasi. Totalnya mencapai 71 persen.
Di sisi lain, pemilih pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar cenderung lebih banyak yang menyatakan Pemilu 2024 banyak kecurangan, jumlahnya 38,1 persen. Sedangkan, yang mengatakan tidak setuju sebanyak 16,9 persen.
Kemudian, pemilih pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang menyatakan Pemilu 2024 banyak kecurangan sebanyak 25,4 persen. Lalu, responden kelompok ini yang tidak setuju sejumlah 12 persen.
"Cuma kalau kita lihat disini memang proporsi yang menilai pemilu curang itu kalau digabungkan itu memang mayoritas adanya di pemilih 01 dan 03," ujar Djayadi.
Djayadi memberikan catatan bahwa isu kecurangan ini tidak ditanyakan secara spesifik, misalnya pihak yang berbuat curang. Sehingga, responden menilai secara luas.
"Cara kita menerjemahkan isu ini, pemilu banyak kecurangan itu tidak ditanyakan secara spesifik siapa yang melakukan kecurangan. Jadi kecurangannya bisa macam-macam, dari segala arah, dari partai manapun atau dari kandidat manapun," jelas Djayadi.
LSI melakukan jajak pendapat pada 19-21 Februari 2024. Survei dilakukan terhadap 1.211 responden.
Pemilihan responden dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error dari survei ini lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))