Lampung: Calon presiden (capres) nomor urut 1
Anies Baswedan menekankan kasus pengancaman di media sosial yang berujung pidana harus menjadi pesan bagi semua masyarakat. Pandangan pribadi boleh disampaikan, tetapi jangan sampai sifatnya mengancam keselamatan individu.
"Ini pesan bagi semua, silakan mengungkapkan pandangan tapi batasnya tidak boleh mengancam keselamatan. Karena itulah yang nanti menganggu keselamatan," ucap Anies di Lampung, Minggu, 14 Januari 2024.
Pelaku pengancaman terhadap
Anies berinisial AWK, 23, sudah ditangkap polisi. Anies berharap pelaku yang masih berusia muda itu diberi pembinaan.
"Kami harap kalau anaknya masih muda, dibina, supaya peristiwa seperti ini tidak berkelanjutan," kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu turut mengapresiasi kinerja Polri. Sebab, Polri bergerak cepat menangkap pelaku.
"Saya apresiasi sekali Pak Kapolri yang bertindak cepat, tuntas dengan seluruh aparat di bawahnya dan kita semua menginginkan adanya kebebasan berbicara, dan kebebasan itu dilindungi dengan cara tidak boleh ada ancaman atas keselamatan yang mengganggu kebebasan berbicara," jelas Anies.
Anies Baswedan mendapatkan ancaman pembunuhan dari seorang netizen. Akun TikTok dengan nama
@calonistri71600 tersebut bahkan juga menanyakan berapa lama hukuman jika ia menembak Anies Baswedan.
"Nembak pak Anies berapa tahun penjara ya?" tulisnya Kamis, 11 Januari 2024.
Bahkan ada netizen lain yang mendukung niat pembunuhan tersebut. "Ga, malah Anda adalah pahlawan Indonesia," tulis akun lainnya.
Sontak saja, ancaman ini langsung mendapat respons dari warganet lainnya. Akun
@NKRIndonesia79 pun menyampaikan hal ini ke juru bicara AMIN, Muhammad Said Didu.
"Mas
@msaid_didu tolong infokan ke tim khusus AMIN untuk melacak akun dimaksud. Ancaman serius bagi keselamatan Anies," tulisnya.
Polisi menangkap pelaku pengancaman berinisial AWK, 23. Ia mengakui sebagai pemilik akun
@calonistri71600 yang menyampaikan pernyataan bernada ancaman di media sosial TikTok.
Polisi menangkap AWK di Jember, pukul 9.30 WIB, Sabtu, 13 Januari 2024. Polisi masih mendalami motif pelaku.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))