Banda Aceh: Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin merespons laporan Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB). Mereka menilai tudingan Jokowi berpolitik uang lewat Kartu Prakerja dianggap tak relevan.
"Mereka yang melaporkan program itu tidak punya program. Tidak punya gagasan yang baik. Mereka hanya punya fitnah dan hoaks," kata Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto di sela Safari Kebangsaan X di Banda Aceh, Jumat, 8 Maret 2019.
Menurut dia, laporan itu sarat kepentingan golongan. Pasalnya, tak ada masyarakat Indonesia yang terwakili, mengingat mereka sangat senang dengan kebijakan Jokowi yang berpihak pada rakyat.
Kartu Prakerja, kata Hasto, akan meringankan masyarakat dan memotivasi mereka agar segera bekerja. “Maka rakyat memilih lebih suka berpihak kepada pemimpin yang justru menjadi korban dari fitnah itu,” tegas Hasto.
Dia menegaskan supaya adu program benar-benar dikedepankan. Dia menilai pelaporan seperti ini hanya mengganggu penyampaian gagasan dalam pemilihan presiden. Lebih baik, kata dia, pihak yang berkontestasi meniru prinsip Jokowi-Ma'ruf dalam hal gagasan dan ide.
"Kenapa harus dibuat sesuatu hal yang begitu rumit sampai membawa berbagai isu-isu yang secara fundamental seharusnya tidak boleh diucapkan di dalam kontestasi pemilu ini," tandas dia.
TAIB sebelumnya melaporkan Jokowi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Calon presiden nomor urut 01 itu dituding telah melanggar aturan kampanye. Pasalnya, Kartu Prakerja yang digadang-gadang disebut sebagai politik uang terselubung.
Baca: Program Kartu Prakerja Diyakini Solusi Jangka Panjang
Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menyebut program Kartu Prakerja harus dibaca secara komprehensif. Program ini tak bisa dibaca semata urusan dana.
"Kebijakan ini menyangkut dengan investasi jangka panjang bangsa ini untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan,
skill, berkualitas, dan memiliki daya saing," kata Ace, Kamis, 7 Maret 2019.
Ace mengatakan Presiden Jokowi ingin sumber daya manusia (SDM) Indonesia, baik itu lulusan baru maupun yang ingin beralih profesi memiliki kesiapan dalam memasuki dunia kerja. SDM yang ada juga harus siap masuk dunia wirausaha.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))