Jakarta: Pengamat politik Exposit Strategic Arief Susanto menyebut partai politik (parpol) punya andil besar menentukan keberhasilan calon anggota legislatif (caleg) artis meraih kursi di Parlemen. Kurang optimalnya kaderisasi di lingkup partai membuat caleg pesohor gagal melenggang ke kursi dewan.
"Tidak sekadar meloloskan para selebritas sebagai pendulang suara, mereka juga sepatutnya memberi warna pada dinamika politik parlemen," ujarnya kepada
Medcom.id, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019.
Menurut Arief parpol memiliki tantangan besar untuk melakukan kaderisasi politik di kalangan artis. Pendidikan politik perlu diberikan kepada mereka sebelum diminta terjun ke masyarakat.
Ia mengatakan sudah banyak parpol yang dengan serius memberikan pembekalan kepada caleg-calegnya melalui kaderisasi. Sebut saja PDIP, Golkar, NasDem, dan PAN yang beberapa porsinya diisi oleh kalangan pesohor.
Baca juga:
Caleg Artis Gagal ke 'Senayan' karena Buruknya Komunikasi
"Mereka biasanya diberi pembekalan khusus, karena belum lama kecimpung politik," ungkapnya.
Langkah tersebut, tambah Arief, perlu dilakukan agar caleg artis punya kompetensi dan mumpuni ketika harus terjun ke dunia baru; dari hiburan ke panggung politik. Optimalisasi pengkaderan di level partai politik yang telah berhasil pun perlu diapresiasi.
Sebelumnya, sejumlah caleg artis gagal lolos ke Parlemen. Satu di antaranya adalah Dina Lorenza Audira dari Partai Demokrat yang hanya mengantongi 6.173 suara di Daerah Pemilihan II Jawa Tengah, khususnya Jepara. Nasib serupa juga dialama Tamara Geraldine dengan perolehan 9.017 suara termasuk juga pebulu tangkis Haryanto Arbi dengan 2.567 suara.
"Untuk perolehan kedua caleg dari kalangan artis cukup lumayan, tapi masih jauh dibandingkan dengan politisi lama," kata Komisioner KPU Jepara, Muhammadun saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Mei 2019.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))