Jakarta: Calon anggota legislatif (caleg) dengan latar belakang artis memang menjadi modal awal untuk duduk di kursi DPR, Senayan, Jakarta. Namun, ada beberapa kompetensi yang harus mereka miliki, selain mejual ketenarannya.
Menurut pengamat politik exposit strategic Arif Susanto, artis juga harus mengasah komunikasi politiknya. "Pemilih dalam Pemilu tidak bisa didekati semata dengan model komunikasi di dunia hiburan," ujar Arif kepada
Medcom.id, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019.
Mereka bisa melakukan pendekatan budaya, janji, dan komitmen politik, serta penggunaan simbol untuk menarik simpatik pemilih. Lantaran pada dasarnya mengkonversi keterkenalan menjadi keterpilihan membutuhkan jejaring politik yang kuat.
Kompetensi dari semua itu, sangat berpengaruh terhadap karakteristik pemilih di daerah pemilihannya. Terlebih jika di daerah tersebut caleg artis tidak memiliki fans yang militan.
"Tanpa itu, hanya selebritas dengan basis fans solid yang memiliki peluang lebih besar untuk tampil kompetitif dalam Pemilu," tuturnya.
Jika kompetensi tersebut tidak dapat dimiliki caleg artis, tidak heran jika sejumlah artis terpaksa terhenti langkahnya menuju ke gedung parlemen. "Kelemahan-kelemahan ini memberi kontribusi besar bagi kegagalan banyak caleg seleb," tuturnya
Lebih lanjut, tidak ada salahnya jika caleg artis dapat mengamati strategi politik yang dilakukan anggota legislatif dari dunia hiburan, seperti Nurul Arifin dari Partai Golkar dan Rieke Dyah Pitaloka dari Partai PDIP. Keduanya terbilang berhasil untuk menjadi wakil rakyat.
Kendati demikian, kegagalan caleg artis saat ini, dapat dijadikan pelajaran untuk mereka. Seperti halnya dengan Nurul dan Rieke yang juga sempat gagal dalam pilkada, sebelum berhasil duduk di kursi parlemen.
"Keduanya pernah gagal dalam kontestasi Pilkada di Jawa Barat. Terlepas dari itu, pengembangan wacana politik mereka berandil besar mengubah keterkenalan menjadi keterpilihan," pungkasnya.
Berikut daftar nama beserta daerah pemilihan (dapil) sejumlah seleb caleg DPR dari partai-partai yang diprediksi gagal mendapat kursi perwakilan di Senayan.
1. Reza Artamevia (Perindo)
Jawa Barat XI: Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya
2. Choky Sitohang (Perindo)
Jawa Barat I: Kota Bandung dan Cimahi
3. Charly Van Houten (Perindo)
Jawa Barat IX: Kabupaten Majalengka, Sumedang, Subang
4. Mila Rachmawati (Perindo)
Jawa Barat VI: Kota Bekasi dan Depak
5. Dearly Dave Sompie alias Dirly IDOL (Perindo)
Sulawesi Utara
6. Andi Arsyil Rahman Putra (Perindo)
Sulawesi Selatan II: Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Soppeng dan Kota Parepare, Barru, Pangkep, Maros
7. Angel Lelga (Perindo)
Jawa Barat VII: Kabupaten Bekasi, Purwakarta, Karawang
8. Donny Kesuma (Berkarya)
Jawa Barat XI: Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya
9. Sultan Pasha Djorghi (Berkarya)
Jawa Barat VIII: Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Kota Cirebon
10. Raslinna Rasidin (Berkarya)
Jawa Barat III: Kota Bogor, Kabupaten Cianjur
11. Siti Anissa Tri Hapsari (Berkarya)
Jawa Tengah I: Kota Semarang
12. Giring Ganesha (PSI)
Jawa Barat I: Kota Bandung dan Cimahi
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))