Jakarta:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundurkan diri dari PT Pertamina sebagai Komisaris Utama (Komut). Pengunduran ini terungkap usai Ahok memamerkan tanda terima surat pengunduran diri.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok melalui akun instagramnya, Jumat 2 Februari 2024.
Ahok berdalih pengunduran dirinya untuk menunjukkan sikap politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ahok turut serta dalam tim kampanye pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam
"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," tegas Ahok.
Namun siapa sangka, Ahok ternyata pernah dijanjikan menjadi Direktur Utama (Dirut) Pertamina. Janji tinggal janji.
Pasalnya hingga mengundurkan diri dari Pertamina, status Ahok masih menjadi Komut.
Baca juga:
Serangan Ahok ke Jokowi usai Keluar dari Pertamina
Ahok mengutarakan hal ini dalam forum Eropa Bersatu Festival Tiga Jari, baru-baru ini. Ia mengaku pernah dijanjikan menjadi Dirut.
"Saya ditawarkan jadi Dirut Pertamina Juni (2023) kemarin,"
kata Ahok seperti dikutip dari Youtube Eropa untuk Ganjar Mahfud, Rabu 7 Februari 2024.
Kemudian Ahok mengaku dijanjikan menjadi menteri. Hal itu jika ia merapat ke pasangan nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Maret (2024) ini akan reshuffle, saya diangkat jadi Menteri," ungkap Ahok.
Jika diperhatikan lebih lanjut, belum ada pasangan capres-cawapres pada Juni lalu. Begitupula belum ada kepastian Gibran menjadi cawapres.
Pasalnya Gibran bisa maju usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan itu dibacakan pada Oktober 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))