Medan: Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatra Utara memanas saat dua calon kepala daerah, yakni
Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi, saling sindir terkait isu infrastruktur. Yang kena imbas malah Joko Widodo (Jokowi). Kok bisa?
Pada pengundian nomor urut, suasana memanas saat Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling melontarkan sindiran. Bobby mengkritik kondisi jalan rusak yang disebutnya tak kunjung selesai. Sementara Edy membalas dengan menyatakan bahwa jalan-jalan tersebut adalah jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Menantu Jokowi ini menyebut infrastruktur Sumut seharusnya bisa diperbaiki dengan anggaran besar yang dimiliki provinsi.
“Anggaran Rp2,7 triliun untuk jalan, harusnya kalau bisa selesai proyek itu mungkin agak sedikit enak, tapi agak berat untuk jalan di Sumatra,” kata Bobby dikutip dari
Metro TV, Rabu, 25 September 2024.
Ia menyoroti perbaikan jalan yang hingga kini belum tuntas, meskipun anggaran yang tersedia cukup besar. Sindiran ini menjadi salah satu highlight dalam sambutannya.
Jokowi kena imbas
Menanggapi hal tersebut, Edy Rahmayadi dengan tegas membantah. Menurutnya, jalan yang disoroti Bobby adalah jalan nasional, bukan provinsi.
Dengan nada tegas, Edy menyatakan perbaikan jalan tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pusat, bukan pemerintah daerah.
“Masalah infrastruktur yang disebut oleh Bobby, yang disebut di perbatasan-perbatasan itu jalan nasional, jalan-jalannya Jokowi yang belum terselesaikan,” kata Edy.
Kendati panas di pengundian nomor urut, masing-masing kandidat Pilkada Sumut bisa kembali mencair saat saat deklarasi kampanye damai pada Selasa, 24 September 2024. Keduanya juga sama-sama menandatangani Nota Deklarasi Pemilu damai 2024.
(Muhammad Reyhansyah)Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))