Wonosobo: Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberikan tauladan sebagai umat islam. Saat mendengar azan, ia menghentikan sejenak tausiah politiknya.
"Kalau azan kita berhenti kalau (sedang) pidato. Azan (berkumandang) kita disuruh mendengarkan azan. Abis azan kita lanjut," ujar Ma'ruf saat haul Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 dan haul akbar KH Abdul Fatah Sigedong Kepil, di Alun-Alun Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu, 27 Maret 2019.
Ma'ruf menghentikan ceramahnya tepat setelah menjelaskan jasa-jasa Presiden Joko Widodo dalam budaya islam Indonesia. Termasuk bagaimana petahana merancang dan menetapkan peringatan hari santri nasional.
Baca juga:
Ma'ruf Pasang Target Menang 80 Persen di Wonosobo
Terkait azan, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyebut panggilan salat itu punya keutamaan. Khususnya dalam mengingatkan waktu beribadah bagi umat Islam, sehingga mereka tak lupa kewajiban.
"Khusyuk, karena ini kan panggilan. Kalau panggilan, kita dengarkan," jelas Ma'ruf.
Sesaat setelah azan selesai, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tak langsung melanjutkan tausyiah. Ma'ruf sempat mengambil jeda untuk berdoa terlebih dulu.
"Saya lanjutkan ya," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ma'ruf juga menargetkan kemenangan di kabupaten tersebut sebesar 80 persen. Ini, kata dia, sesuai dengan jumlah Nahdliyin yang ada di Wonosobo.
"Ya minimal 80 (persen) lah. Sesuai dengan NU. NU (jumlahnya di Wonosobo) 80 persen, ya target menangnya 80 persen. Mudah-mudahan tidak meleset," pungkasnya.
Rabu hari ini, merupakan safari hari ke-2 Kiai Ma'ruf di Jawa Tengah. Pada hari pertama, Kiai Ma'ruf bersilaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Purworejo dan Magelang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))