Demak: Pemungutan Suara Susulan (PSS) di gelar di 114 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 68 lokasi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. PPS digelar lantaran pada 14 Februari 2024, banjir masih merendam
Kecamatan Karanganyar.
Meski banjir belum benar-benar surut, PPS tetap dilangsungkan. Warga pun antusias datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya meski hujan turun mengguyur.
Seorang petugas keamanan di TPS 07 Desa Cangkring yang berlokasi di SD Negeri Cangkring Kecamatan Karanganyar, Aunur Rofik, mengungkapkan selain menjaga keamanan TPS, dia juga harus membantu warga yang terjatuh saat hendak mencoblos. Genangan air setinggi mata kaki di halaman lokasi TPS, membuat jalanan jalan licin.
"Tadi ada banyak yang naik motor jatuh, yang jalan kaki juga ada (jatuh). Belasan ada kalau dari pagi. Soalnya kan ini (jalan) licin, masih ada air. Belum lagi ditambah hujan," ujar Aunur, Sabtu, 24 Februari 2024.
Aunur mengaku sudah dua kali ini bertugas sebagai petugas keamanan pemungutan suara. Namun pemilu kali ini berbeda lantaran harus berjaga di TPS pada PSS di tengah bencana banjir.
"Beda banget dengan Pemilu 2019. Belum lagi keluarga saya juga terdampak banjir kan kemarin. Sampai harus mengungsi. Ini posisi tak tinggal bertugas juga masih kepikiran. Cuaca juga kayak gini, badan juga harus tetap sehat biar bisa berjaga-jaga," ungkap Aunur.
Seorang pemilih, Umi Khoiriah, tiba di
TPS dengan kondisi basah kuyup. Kaus dan celana yang dikenakan tampak basah. Meski begitu ia tetap semangat datang mencoblos menggunakan hak pilihnya.
"Tetep
nyoblos dong. Kan ini (mencoblos) bentuk cinta Tanah Air. Walaupun satu suara dianggap tak berpengaruh banyak, tapi ini bentuk saya mencintai Indonesia," kata Umi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))