Jakarta: PKS menilai terjadi
kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. PKS mempermasalahkan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Memang mestinya begitu. Maka yang kami persoalkan adalah kecurangan Pemilu, baik pilpres maupun pileg," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid kepada wartawan, Sabtu 24 Februari 2024.
Namun Hidayat menegaskan kecurangan lebih banyak terjadi pada Pilpres. Hidayat menyinggung soal aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU hingga penyaluran bantuan sosial (bansos) menjelang hari pencoblosan.
Baca juga:
Jimly: Hak Angket yang Bergulir di DPR Jangan Dipandang Negatif
"Tapi yang sangat mencolok memang yang terkait dengan pilpres. Ketidaknetralan, penghitungan suara yang bermasalah di Sirekap, penggunaan bansos dan lain-lain," ujar Hidayat.
Pernyataan Hidayat ini menjawab kritik Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto terkait wacana hak angket. Dalam kritikan itu, Yandri melihat
hak angket hanya fokus pada hasil Pilpres.
"Kalau memang mau dipersoalkan, persoalkan juga pemilu legislatifnya. Karena apa? Peristiwanya itu sama, dalam detik yang sama, dalam jam yang sama, di hari yang sama, kemudian panitia pemungutan suara yang sama, kertas yang diberikan sama. Jadi kalau dipersoalkan pilpres, harus satu paket dengan persoalan pemilu legislatif," kata Yandri yang dikutip pada Jumat 23 Februari 2024.
Wacana hak angket sedang digulirkan sejumlah partai terkait dugaan kecurangan hasil Pilpres 2024. Terutama dari Koalisi Perubahan dan Koalisi Pendukung Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))