Jakarta: Calon presiden dan wakil presiden yang menang dalam Pilpres 2019 diminta bisa merangkul lawan politiknya. Hal itu dinilai mampu meredam ketegangan pascapilpres.
"Sisa ketegangan mungkin akan terus berpengaruh. Karena tidak mudah menerima kekalahan. Siapa pun yang menang harus merangkul," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dalam acara Dialektika ICMI di Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Jimly juga meminta capres-cawapres yang kalah harus bisa menerima kekalahannya dan segera memberikan selamat kepada pemenang pilpres. Sehingga, roda pemerintahan selama lima tahun ke depan tak terganggu.
Sikap negarawanan capres-cawapres itu dinilai bisa meredam emosional para relawan dan pendukung. Proses rekonsiliasi sulit tercapai bila pemimpinnya masih emosional atau tidak menerima kekalahan.
(Baca juga:
Persahabatan Jokowi-Prabowo Ajakan Pilpres Tanpa Ketegangan)
"Semua harus saling rangkul merangkul. Bukan hanya dua pasangan calon tapi kepada anak bangsa," ucap dia.
Dia juga mengusulkan para capres-cawapres dapat saling berkunjung pascapilpres. Misalnya, Jokowi berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto atau sebaliknya. Kemudian, Sandiaga Uno berkunjung ke kediaman Ma'ruf Amin selaku yang paling senior.
"Yang kalah kalau tidak terima ajukan gugatan ke MK. Kalau sudah diputus ya diterima hasilnya," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))