Jakarta: Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate, menyoroti sikap Prabowo Subianto yang mengumumkan nama-nama calon pengisi kabinetnya. Johnny menilai ada dua kemungkinan agenda tersembunyi di balik langkah calon presiden nomor urut 02 itu.
Pertama, kata Johnny, Prabowo ingin memengaruhi suara pemilih di Surabaya dengan menggulirkan nama-nama yang mungkin disukai oleh masyarakat. "Sedangkan kedua, Prabowo sedang melakukan politik transaksional," kata Johnny di Jakarta, Jumat 12 April 2019.
Menurut Johnny, langkah Prabowo adalah hal yang janggal. Sebab, gelaran pemilu belum usai. Ia pun menduga ada motif tertentu di balik pengumuman nama yang bakal mengisi kabinetnya.
"Dengan mengungkap kemungkinan nama calon yang akan masuk di kabinet, Prabowo mengharapkan nama tersebut akan total dalam menggalang suara bagi Prabowo," ujarnya.
Baca juga:
Prabowo Menghendaki Sistem Politik Indonesia Dirombak
Langkah serupa juga dilakukan oleh cawapres Prabowo, yakni Sandiaga Uno. Sandi memuji Sri Mulyani yang mendapat gelar menteri keuangan terbaik untuk ketiga kalinya. Sandi juga melontarkan pernyataan bahwa Sri Mulyani akan lebih hebat bila berada di bawah Prabowo-Sandi.
Bagi Johnny, pernyataan Sandi ini sejatinya menunjukkan bahwa kubu oposan tak memiliki tokoh-tokoh yang punya kompetensi. Namun, ia juga menafsirkan langkah itu diambil untuk menarik para pemilih yang mengagumi sosok Sri Mulyani agar menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Sandi.
Sebab, seolah-olah Sri Mulyani masih akan menjadi menteri bila Prabowo menang. Padahal, kata dia, itu mustahil terjadi.
"Ya,sebaiknya paslon 02 menggunakan cara-cara kampanye yang beretika. Tirulah gaya Jokowi dan Kiai Ma'ruf yang selalu mengedepankan dialog dan solusi," ucap sekjen Partai NasDem itu.
Siang ini, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato kebangsaan di Surabaya. Kabarnya, Prabowo akan mengumumkan 80 nama calon menteri yang akan mengisi kabinetnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))