Jakarta: Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu dengan aliansi advokat Indonesia. Dalam kesempatan itu Prabowo meminta para ahli hukum dari advokat-advokat bisa merancang ulang sistem politik di Tanah Air.
Salah satu yang paling dikritisi Prabowo; sistem politik di Indonesia sangat berbiaya tinggi. Menurut Prabowo, sistem ini harus dibenahi dan diubah lantaran tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Sistem politik kita tidak sesuai dengan semangat UUD kita. Kalau di Inggris ingin jadi anggota parlemen itu habisnya kira-kira paling tinggi Rp12 juta rupiah. Tapi kalian tahu berapa besar di Indonesia," kata Prabowo di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis malam 11 April 2019.
Baca juga:
Prabowo Berciri Pemimpin Labil
Prabowo mengajak para ahli hukum yang tergabung di aliansi advokat Indonesia merancang ulang sistem itu. Ia menghendaki sistem politik yang mengedepankan kualitas dan kapasitas, bukan kekuatan modal.
“Kita harus cari sistem politik yang memungkinkan kader-kader terbaik kita tanpa biaya yang terlalu banyak,” ujar Prabowo.
Salah satu aspek fundamental pemerintahan yang baik, kata dia, penguatan sisi hukum. Prabowo mencontohkan negara yang tidak baik aspek penegakan hukumnya sama halnya sebagai negara bandit.
“Membedakan kita bangsa yang bandit, bangsa yang ugal-ugalan atau bangsa yang hidup dengan hukum, the rule of law. Kalau tidak ada the rule of law, yang terjadi adalah the rule of strongest. Berkuasa adalah orang yang paling kuat, akhirnya yang terjadi bukan adu akal sehat, tapi adu kekuatan,” pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))