Jakarta: Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi masyarakat yang 'menepi' di hari pencoblosan. Hukuman pidana pun dianggap bukan jalan keluar membendung gelombang golongan putih (golput).
Pengamat Politik Indonesia Public Institute Jerry Massie mengatakan pendekatan hati efektif mengubah pemikiran kaum golput. “Mereka (yang golput) jangan dikasih nasihat. Jangan diancam undang-undang teroris atau pidana. Mereka perlu pendekatan hati ke hati seperti ditanya kenapa enggan memilih,” kata Jerry saat dihubungi
Medcom.id, Selasa, 2 April 2019.
Jerry mengatakan ketika masyarakat hendak memilih calon pemimpin, harus ada rasa suka dan kepercayaan pada calon tersebut. Jika calon itu atau partai pendukung gagal meyakinkan masyarakat, tidak heran mereka tidak mau mencoblos saat Pemilu 2019 nanti.
Oleh sebab itu, dia mengimbau partai politik (parpol) untuk melakukan pendekatan jauh-jauh hari sebelum kampanye dan Pemilu. Jerry menilai sebagian besar partai politik baru aktif mendekati masyarakat jelang hari pencoblosan.
“Parpol itu pendekatan politiknya terlalu banya, tapi pendekatan sosial politiknya kurang. Pemaksaan politik tidak boleh dilakukan,” ujarnya.
Baca: MUI: Golput Haram
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan seharusnya Pemilu dimaknai sebagai pesta demokrasi lima tahunan. Sebagai ‘pesta,’ seharusnya Pemilu dirayakan dengan penuh riang gembira dengan mencoblos calon tertentu.
“Sayang sekali jika hak politik tidak disalurkan dengan memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak dan kinerja yang baik,” kata Adi.
Apalagi, kata dia, yang masyarakat akan pilih adalah calon presiden yang akan memimpin Indonesia ke depan. Belum lagi, lanjut dia, calon legislatif yang memiliki kuasa penuh mengganggarkan, mengawasi, dan menghasilkan undang-undang (UU) bersama presiden.
“Meski memilih hanya sebatas hak tapi jika tak disalurkan dengan baik maka orang-orang yang tidak kredibel bisa jadi pemimpin di negara ini,” tuturnya.
Adi mengimbau KPU, Bawaslu, dan seluruh komponen kontestan seperti TKN dan BPN untuk lebih agresif mengkampanyekan pentingnya datang ke TPS. “Juga menekankan bahwa golput bukan pilihan yang masuk akal,” pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))