Jakarta: Lingkaran
Survei Indonesia (LSI) Denny JA memotret tingkat elektabilitas bakal calon gubernur (cagub) Sulawesi Tenggara yang berpotensi maju dalam
Pilkada 2024. Ada 14 nama yang berkembang dalam perbincangan publik, bahkan secara terbuka telah memproklamirkan sebagai calon gubernur.
Dari hasil survei LSI Denny JA, posisi dukungan tertinggi diraih Andi Sumangerukka (ASR) sebesar 15,4 persen, Ridwan Bae sebesar 11,2 persen, Kery Saiful Konggoasa 11 persen, La Ode Ida 10,7 persen, Lukman Abunawas sebesar 10,6 persen, Rusda mahmud 6,4 persen, dan Tina Nur Alam 6 persen. Sisanya dibawah 5 persen dan yang belum memutuskan pilihan sebesar 10,6 persen.
"Elektabilitas calon gubernur tidak jauh berbeda dari rilis survei sebelumnya, meski ada dinamika suara, Namun ASR masih yang tertinggi, dan yang sedikit berbeda, di posisi kedua, dimana telah diraih Ridwan Bae yang menggeser posisi KSK dari survei sebelumnya, namun masih besar pemilih belum memutuskan pilihan sebesar 31,7 persen," ujar peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman, di Hotel Horison Kendari, dilansir pada Selasa, 30 April 2024.
Dia membeberkan beberapa alasan pemilih dalam memilih calon pemimpinnya. Mayoritas pemilih sebesar 65,6 persen menginginkan Gubernur yang mampu menyelesaikan masalah ekonomi tanpa mempertimbangkan asal-usul etnis calon gubernur. Sedangkan publik yang memilih atas petimbangan calon gubernur dengan latar belakang etnis sama hanya 10,5 persen.
"Sedangkan yang memilih karena pertimbangan calon yang memberikan bantuan sebesar 9,3 persen, dan sebesar 14,6 persen publik yang tidak menjawab," kata Ikrama.
Mereka yang menyatakan kemampuan menyelesaikan masalah ekonomi ketimbang isu kesamaan etnis, angkanya unggul di semua segmen, namun angka itu lebih besar di pemilih laki-laki sebesar 68 persen, sedangkan perempuan 63,2 persen. Sedangkan yang memilih karena kesamaan etnis, di pemilih laki-laki hanya 9,6 persen dan perempuan 11,4 persen.
Pada segmen usia, mareka yang berkategori pemilih muda dan milenial, angkanya jauh lebih besar di bawah 29 tahun sebesar 69,2 persen, pemilih berusia 30-39 tahun sebesar 76,7 persen, dan pemilih di atas 40 tahun sebesar 59,8 persen.
Di segmen pendidikan dan pendapatan, memilih atas pertimbangan kemampuan menyelesaikan masalah ekonomi berada di atas 50 persen. Namun, semakin tinggi jenjang pendidikan dan pendapat, semakin tinggi pula pemilih yang memilih karena aspek kemampuan ekonomi.
Di segmen pemilih etnis, mayoritas etnis di Sultra lebih memilih karena pertimbangan kemampuan menyelesaikan masalah ekonomi ketimbang kesamaan latar belakang etnis dengan calon yang didukung, kecuali di etnis Tolaki meskipun mayoritas memilih aspek kemampuan, angka dukungannya paling kecil ketimbang etnis lainnya sebesar 40 persen. Sedangkan tertinggi, yaitu etnis Bugis sebesar 80,7 persen, suku asal Sulawesi lainnya 73,8 persen, suku Buton sebesar 70,5 persen, Jawa dan Bali masing-masing 66,7 persen, suku lainnya sebesar 40 persen.
Survei dilakukan kepada 800 responden di seluruh kabupaten/kota Sulawesi Tenggara pada 20-26 Maret 2024. Pengambilan data survei dilakukan melalui metode wawancara secara tatap muka.
Margin of error (Moe) survei sebesar +/- 3.5 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))