Jakarta: Peneliti di Asia-Japan Research Institute, Ritsumeikan University, Muhammad Riza Nurdin menyatakan hubungan pemilu dan
ruang digital erat kaitannya dengan anak muda. Apalagi mayoritas pemilih adalah anak muda yang sangat erat dengan penggunaan teknologi digital.
"Mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan internet lebih dari 6 jam dan cukup masif," kata Riza melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat, 9 Februari 2023.
Dia mengatakan ada sejumlah hal penting yang harus dipahami terkait pemilu di ruang digital. Saat ini produk pemilu seperti narasi dan strategi pemasaran peserta pemilu mendominasi ruang digital. Tak hanya itu, distribusi dan komunikasi pemilu pun sudah menggunakan sarana digital.
"Sehingga, perlu menjadi kewaspadaan terkait konten negatif yang beredar dengan tujuan untuk menurunkan elektabilitas. Ada juga konten manipulatif yang digunakan untuk menyesatkan dan dapat menyulut emosi," kata Riza.
Pernyataan Riza dikemukakan dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) bertema Pemilu Aman Ruang Digital Nyaman. Webinar dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Webinar ingin menggarisbawahi bahwa pada era digital, teknologi memiliki pengaruh penting dalam proses jalannya sosialisasi dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pemanfaatan teknologi dapat mempermudah proses pada tiap-tiap tahapan pemilu, sehingga lebih efektif dan efisien. Meski begitu, ada ancaman yang juga harus diwaspadai.
Anggota Komisi I DPR Fadhlulah mengatakan saat pemilu sering terjadi fitnah dan banyak beredar berita hoaks. Karena itu, masyarakat harus cerdas menilai pilihannya dalam pemilu dengan adu argumen yang cerdas.
"Maka, mari kita jaga pemilu yang aman, khususnya di ruang digital. Kita harus pintar-pintar menyaring informasi karena seringkali sharing informasi di ruang digital malah berujung ke ranah hukum,” kata Fadhlullah.
Terapkan 6 No
CEO Nujek.id, Mochamad Gozali, menekankan pencoblosan sudah di depan mata. Undang-undang telah menetapkan kampanye pemilu harus diselenggarakan dengan sehat.
"Demi masa depan bangsa, aspek integritas sangat penting karena menentukan masa depan kita semua," kata Gozali.
Dia meminta masyarakat menjadikan media sosial sarana berbuat baik dan berlaku santun serta menambah ilmu. "Dalam berinteraksi sosial, usahakan menerapkan '6 No' yaitu, no konflik, no hoaks, no curhat, no mention, no asusila, dan no nyinyir," kata Gozali.
Dia menambahkan ruang digital juga perlu dijaga kesehatannya dengan mengungkapkan pendapat secara baik. Sehingga, tidak ada lagi celah untuk saling membenci, sebagai kunci pemilu yang aman tanpa kekerasan, baik dalam kampanye pemungutan suara maupun penghitungan suara nanti.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))