Jakarta: Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak percaya hasil jajak pendapat dari beberapa lembaga survei. Hasil yang dirilis lembaga survei dinilai jauh dari realitas.
Misalnya, hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Berdasarkan hasil survei SMRC, suara Prabowo-Sandi masih kalah jauh dibandingkan Jokowi-Ma'ruf.
Prabowo-Sandi hanya mendapatkan 32,1 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf mendapat setengah suara pemilih, yakni 54,9 persen.
"Kami sangat sulit memercayai hasil survei karena menurut kami hasil yang dirilis sangat jauh berbeda dengan realita di lapangan," kata Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean, saat dihubungi, Jakarta, Senin, 11 Maret 2019.
Menurutnya, hasil survei SMRC jauh berbeda dengan kondisi asli. Ia mengatakan setiap paslon nomor urut 02 kampanye selalu penuh pendukung.
(Baca juga:
Survei SMRC: Jokowi-Ma'ruf 54,9%, Prabowo-Sandi 32,1%)
"Kita melihat setiap hari acara Prabowo-Sandi sangat ramai, penuh, sesak, berbeda dengan acara Jokowi-Ma’ruf yang hanya sepi-sepi saja," tutur dia.
Karena itu, Ferdinand meminta seluruh lembaga survei untuk blak-blakan terkait penyokong dana. Bila tidak, hasil survei hanya akan menjadi bunga-bunga pilpres semata.
"Bagi kami, hasil-hasil lembaga survei sekarang hanya bunga-bunga demokrasi saja dan mereka kami anggap bagian dari sebuah opini semata. Jadi tidak masalah, biarkan saja, mau Jokowi dikasih 100 persen tidak masalah," kata dia.
Politikus Partai Demokrat ini hanya percaya hasil survei dari internal BPN. Berdasarkan hasil survei itu, suara Prabowo-Sandi lebih unggul dari Jokowi-Ma'ruf.
"Kami juga punya hasil survei sendiri dan kami meyakini saat ini posisi elektabilitas antara Prabowo dengan Jokowi amatlah dekat menempel dan belum bisa ditentukan siapa yang akan menang pilpres ini," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))