Jakarta: Sebanyak 446.219 prajurit
TNI dikerahkan mengamankan
Pemilu 2024. Dalam kondisi normal, keweangan kendali ratusan ribu angkatan bersenjata Indonesia itu dipegang oleh
Polri.
Hal itu disampaikan
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat menghadiri Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2024. Apel diikuti 446.219 personel TNI dari seluruh Indonesia.
"Jadi tidak semena-mena juga. Ada aturannya," kata Agus di lapangan Taxy Way Echo Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 1 Februari 2024.
Jenderal bintang empat angkatan bersenjata itu menjelaskan ada mekanisme pelibatan prajurit TNI dalam pengamanan Pemilu 2024. Pelibatan dan tindakan disesuaikan dengan skala gangguan keamanan.
"Standar operasional prosedur (SOP) skalanya bagaimana sampai ada level yang paling tinggi," ungkap dia.
TNI dalam bertindak mengamankan kerusuhan juga mengikuti instruksi dari pihak kepolisian. Termasuk dalam penggunaan senjata tumpul.
"Itu ada tahap-tahapannya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa yang tidak kita inginkan," ujar dia.
Sebanyak 446.219 personel TNI mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu tahun 2024 di seluruh Indonesia. Mereka disiagakan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi.
Apel dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan. Dalam arahannya, Hasan mengingatkan bahwa dibutuhkan konsentrasi tinggi saat mengamankan jalanya Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024.
"Maka saya tekankan kepada prajurit agar tingkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi kemungkinan perkembangan situasi di wilayah masing-masing," terang Hasan di Taxy Way Echo Halim Perdanakusuma.
Hasan juga meminta jajarannya untuk mewaspadai adanya pihak-pihak yang mencoba mengganggu jalannya pemilihan presiden dan wakil presiden. Seluruh personel juga diminta menjaga netralitas.
"Tetap memegang teguh netralitas jangan mudah terpengaruh dalam kepentingan politik praktis," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))