Jakarta: Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat respons publik yang mempercayai
hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasilnya, hanya pendukung pasangan
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang mayoritas percaya
real count.
"Kita bisa menduga dari awal yang percaya hasil
real count cenderung kebanyakan adalah pemilih dari 02 (Prabowo-Gibran)," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam Rilis Survei Nasional Persepsi Publik Terhadap Pelaksanaan Pemilu 2024 melalui virtual, Minggu, 25 Februari 2024.
Pemilih Prabowo-Gibran juga tercatat ada yang tak mempercayai hasil
real count. Jumlahnya sebanyak 17,6 persen.
"Di kalangan yang kurang atau tidak percaya itu juga ada di kalangan pemilih 02, itu (jumlahnya) 17,6 persen," ucap Djayadi.
Selanjutnya, sebanyak 15,4 persen pemilih pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyatakan percaya
real count. Sedangkan yang menyatakan sebaliknya 51,5 persen.
Pemilih pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga tak jauh berbeda dengan Anies-Muhaimin. Pemilih yang percaya
real count 12,7 persen dan tak mempercayai 30,9 persen.
Di sisi lain, LSI tak menelusuri lebih jauh soal faktor yang membuat responden tak percaya hasil
real count. Sehingga, pendapat responden diartikan secara luas.
"Entah (faktor apa) mereka enggak percayanya, apakah itu ketinggian atau kerendahan, kita tidak tahu. Datanya tidak dapat menelusuri sampai ke sana," jelas Djayadi.
LSI melakukan jajak pendapat pada 19-21 Februari 2024. Survei dilakukan terhadap 1.211 responden.
Pemilihan responden dilakukan dengan metode
random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error dari survei ini lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))