Jakarta: Debat Capres jilid perdana telah rampung digelar pada Selasa, 12 Desember 2023. Ketiga calon presiden saling beradu gagasan terbaiknya. Mulai dari bicara soal Penguatan Demokrasi, Pemberantasan Korupsi, Hukum, Layanan Publik, hingga Kerukunan Warga.
Penampilan para capres saat melakoni debat lantas mendapat beragam reaksi di kalangan publik. Salah satunya, mantan Ketua KPK Abraham Samad. Ia mengaku belum puas sepenuhnya dari dengan penampilan para capres, terutama saat memaparkan sisi hukum pemberantasan korupsi.
"Sebenarnya kalau kita lihat baik paslon 1, paslon 2, dan paslon 3 itu jawabannya agak normatif. Kalau kita lihat tentang pemberantasan korupsi. Semua menyatakan kita harus memberantas korupsi tanpa pandang mulu," ujar Abraham Samad dalam live event Debat Capres yang disiarkan Metro TV, Selasa, 12 Desember 2023.
"Tapi sebenarnya tadi saya ingin menunggu karena kalau kita ingin memberantas korupsi itu kita harus punya dua. Satu yang disebut roadmap pemberantasan korupsi. Kemudian yang kedua ada strategi pemberantasan korupsi," lanjutnya.
Menurut Abraham Samad, belum ada satu pun capres memaparkan strategi dipersiapkan mengenai pemberantasan korupsi di Tanah Air ke depannya. Menurutnya, pemberantasan korupsi tentu haruslah menjadi skala prioritas.
Ia menambahkan, ada hal-hal konkret yang harus dilakukan untuk bisa memberantas korupsi, terutama di negara-negara yang dinilai tinggi angka korupsinya seperti Indonesia. "IPK kita kemarin terjun bebas. Oleh karena itu, ini menjadi PR yang berat bagi ketiga paslon untuk mengembalikan IPK kita," tuturnya.
"Oleh karena itu, mereka harus melakukan upaya-upaya yang lebih maksimal baik. Tiongkok contohnya. Ada tiga hal yang dia lakukan untuk sampai bisa kepada titik IPK yang bagus dan sampai kepada titik negara yang dianggap paling serius memberantas korupsi," kata Abraham Samad.
Sementara itu, apresiasi dilontarkan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti terhadap penampilan ketiga capres dalam debat edisi perdana. Bisa dikatakan tingkat kepuasannya menyaksikan penampilan ketiganya berada di angka 70 persen.
"Saya jujur dari penampilan para capres ini saya puas di angka 70 persen," kata Ray pada acara live event Debat Capres di Metro TV.
Hanya saja, Ray menyayangkan teknis penyelenggaraan debat ini. Ia mengaku tidak terlalu puas karena masih terlalu banyak 'pernak-pernik' acara.
"Tapi, dari aspek teknis betul, sekitar tingkat kepuasan saya hanya 30 persen. Itu terlalu bertele-tele, terlalu banyak pernak-pernik dan sebagainya. Mungkin untuk debat kedua perlu lebih disimpelkan. Karena menurut saya itu memakan banyak waktu sekali dan pada tingkat tertentu dapat menurunkan tensi yang sebetulnya mulai naik, tensi turun lagi," sambung Ray.
Ray pun mengkritisi pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan panelis kepada ketiga capres dalam acara debat tersebut. Justru, ia menilai pertanyaan antar capres yang dipersiapkan para capres lebih menarik ketimbang pertanyaan dari panelis.
"Soal pertanyaannya menurut saya, bagian dari 70 persen, itu memuaskan saya karena berbicara tentang hal yang lebih teknis, di luar pertanyaan para panelis," kata Ray.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para capres justru membuat potensi mereka mendapat tambahan suara pendukung. "Oleh karena itu penampilan tiga pasangan calon presiden malam ini menurut saya memiliki potensi untuk mendapatkan suara tambahan," tutur Ray.
Best Moment di Debat Perdana versi Pengamat
Pada saat bersamaan, Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali mengungkapkan sisi menarik yang terjadi dalam debat perdana capres. Ia bahkan menemukan tiga best momen ketika para capres beradu gagasan.
Salah satu momennya, ketika capres Anies menyinggung soal kepemimpinan. Ia mengatakan pemimpin tidak hanya sekadar urusan bisnis.
"Menurut saya sesuatu yang menarik karena tadi dikaitkan dengan pemerintahan poliltik," jelas Effendi.
Momen terbaik kedua terjadi ketika capres Prabowo Subianto menyinggung soal penanganan polusi di Ibu Kota yang dilakukan capres Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Kemudian yang kedua itu best moment yang saya ingat itu adalah kalimat 'Anies, Anies'. Ini bukan soal arah angin atau bukan soal hujan. Walaupun penjelasannya itu bagus, kalau enggak ada alat pengukur yang dipasang ya enggak bisa diukur dong. Kan ada persoalan angin, ada persoalan hujan, dari sana sini dan dengan cepat dijawab 'Anies Anies, ini kan bukan soal hujan," lanjutnya
Adapun momen terbaik ketiga muncul saat capres Ganjar Pranowo mengkritisi soal penanganan pelanggaran HAM. Saat itu, Ganjar mengaku belum puas dengan jawaban Prabowo.
"Ketiga, ini saya enggak tahu ya, ini betul tertulis di sini. Satu lagi dari nanti anda tahu siapa orang itu yang mengatakan begini, walaupun bapak tadi sudah mencoba menjawab sedemikian rupa, tapi saya mau katakan bahwa Bapak belum menjawab dua pertanyaan saya," kata Effendi.
Debat Berjalan Menarik dan ‘Panas’
Debat perdana memang berjalan cukup menarik sepanjang penyelenggaraan. Terutama ketika memasuki sesi tanya antar capres.
Momen debat juga diwarnai dengan sedikit emosional ketika capres nomor urut dua Prabowo Subianto dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling lempar tanya jawab soal oposisi dan demokrasi.
Momen itu dimulai ketika Prabowo Subianto menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang menyebut Demokrasi Indonesia tidak berjalan baik. Menurut Prabowo apa yang dilontarkan Anies itu berlebihan sebab Anies sendiri menjadi Gubernur DKI Jakarta merupakan hasil dari Demokrasi.
Pada saat jadi Gubernur DKI, Anies Baswedan diusung oleh Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo dan saat itu menjadi oposisi. Jika Demokrasi tak berjalan, kata Prabowo, tentu Anies tak bisa jadi Gubernur.
Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan juga menekankan pentingnya oposisi sebagai penyeimbang pemerintahan. Sayangnya, tidak semua orang betah menjadi penyeimbang pemerintah. Ia mengatakan Prabowo tidak tahan jadi oposisi.
Kemudian, ada pula momen menarik ketika Anies dan Prabowo saling berdialog mengenai polusi di Jakarta. Dimulai dari pertanyaan Prabowo menyoroti lemahnya penanganan polusi di DKI saat masa jabatan Anies. Namun, Anies mencoba menjawab dengan tenang dan memaparkan strategi yang sudah diupayakan mengenai penanganan polusi di Jakarta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ROS))