Jakarta:
Pilpres 2024 dinilai lebih baik diikuti dua pasangan calon presiden (
capres) dan calon wakil presiden (
cawapres). Pilpres merupakan ajang untuk beradu gagasan dan ide dalam membangun bangsa.
"Saya kira itu ada baiknya juga, karena kalau kita lihat dari tiga capres yang ada, Prabowo (Prabowo Subianto) dan Ganjar (Ganjar Pranowo) itu hampir mirip lah (ide dan gagasan)," ujar pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati kepada
Media Indonesia, Minggu, 24 September 2023.
Mada menilai Prabowo dan Ganjar memiliki banyak persamaan dari sisi ide dan gagasan. Sementara itu, dibutuhkan paslon dengan gagasan yang berbeda satu sama lain dalam menawarkan berbagai solusi membangun bangsa.
"Ya percuma juga kalau banyak paslon tapi ide dan gagasannya sama semua. Politik kita ke depan memang harus lebih cerdas, lebih pada ide dan gagasan," ujar dia.
Di sisi lain, pilpres dengan dua paslon akan sangat efisien dari segi biaya. Pelaksanaan pilpres satu putaran juga tidak membuat rakyat terlalu lama larut dalam persaingan politik.
Mada mengatakan potensi polarisasi memang menjadi tantangan jika hanya diikuti dua paslon. Namun, dia menilai hal itu seharusnya sudah bisa diantisipasi dengan memberikan pendidikan politik yang maksimal kepada masyarakat, bukan hanya dengan menambah jumlah paslon.
"Pengalaman 2019 dan 2014 memang jadi tantangan ya. Tapi saya kira masyarakat kita sudah lebih cerdas dalam menghadapi berbagai dinamika politik," kata dia.
Mada berharap Pilpres 2024 bisa berjalan dengan baik. Berapa pun jumlah paslon yang bertarung, dia ingin semuanya mengutamakan politik gagasan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))