Jakarta: Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat dukungan dari publik. Tak terkecuali dari kaum muda seperti generasi milenial, bahkan generasi Z (gen Z).
Situasi tersebut tampaknya membuat peluang AMIN memenangkan Pilpres 2024 terbuka, mengingat jumlah pemilih dalam pemilu tahun depan didominasi dua generasi muda tersebut.
Menurut laporan KPU RI hingga Juli 2023, jumlah pemilih di Pilpres 2024 mencapai 204.807.222. Sebanyak 68,8 juta di antaranya merupakan pemilih dari generasi milenial. Sedangkan pemilih dari kaum gen Z sebanyak 46,8 juta.
Optimisme terhadap peluang besar paslon AMIN pada Pilpres 2024 diungkapkan oleh Jubir Muda Timnas AMIN, Grady Nagara. Ia percaya paslon AMIN akan mendapat dukungan banyak dari generasi muda karena memiliki program-program yang cocok dengan generasi tersebut.
"Gede sih peluangnya, karena kan AMIN tuh gagasannya anak muda banget. Jadi kalau mau lihat lebih dalam, apalagi Pak Anies juga sudah keliling ke mana-mana, bikin acara 'Desak Anies' juga, semua gagasan itu dibongkar di situ, semua boleh nanya, bahkan pertanyaan-pertanyaan aneh juga dipertanyakan," kata Grady dalam tayangan Suara Reboan di Metro TV, Rabu, 27 Desember 2023.
"Jadi sebetulnya peluang itu sangat besar. Kalau mau dibilang mana yang paling mendengarkan Milenial dan Gen Z ini sebetulnya pasangan AMIN ini," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, Grady mengungkapkan generasi milenial dan gen Z memiliki permasalahan cukup berat. Terutama soal ketimpangan sosial atau sosial ekonomi. Ia pun yakin para pemuda ini butuh perubahan, persis seperti yang dicanangkan pasangan AMIN.
"Jadi yang pertama itu masalah sosial ekonomi. Ini wajar banget. Kenapa? Karena mungkin kalau yang kebanyakan orang lihat gen Z yang ada di media sosial, yang ha hi hi, dan segala macam. Mostly gen Z, rata-rata pendapatan mereka kurang dari 2,5 juta. Hasil surveinya seperti itu. Makanya pendekatannya itu harus gagasan," kata Grady.
"Makanya ini situasi yang berubah. Masalah hidup makin berat, makanya perubahan itu jadi matters, jadi sangat relevan. Perubahan itu kan inovasi. Dalam bisnis kita berinovasi, ada inovasi. Ekosistem berubah, bisnis berubah. Sama ketika dalam masalah sosial ini makin kompleks berarti butuh inovasi. Saya kira di AMIN ini sirkulasi idenya tuh bagus banget," ucapnya lagi.
Fakta pasangan AMIN mendapat dukungan dari generasi muda sudah ramai hingga di media sosial. Bahkan, banyak pemuda-pemuda yang membuat dan memilih polling-polling menarik mengenai dukungan mereka terhadap AMIN.
"Jadi menarik. Kemarin saya cek di X. Ada polling-poling yang seperti misalnya mau milih pemimpin pakai vibes, suasana. Misalnya, kalau ada polling capres mana yang akan survive commuting Bogor-Sudirman terus transit Manggarai," jelas Grady.
"Ini satu pemandangan yang biasa banget kalau kebanyakan Gen Z, terutama di Jabodetabek mereka berangkat dari pinggiran kota Bogor, Depok, Rangkas Bitung itu kan dahsyat dan capeknya luar biasa bisa dua jam sendiri untuk perjalanan," katanya.
AMIN buat program untuk kesejahteraan anak-anak muda
Sementara itu, Tim Penyusun Visi Misi AMIN Afra Izzati Kamili menjelaskan paslon AMIN sudah mempersiapkan program-program untuk mensejahterahkan anak-anak muda ke depannya. Setidaknya, ada lima program yang diperkenalkan.
"Ada lima program khususlah yang kami tawarin buat Gen Z, dari yang sifatnya mungkin sangat serius untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari sampai program-program yang sifatnya bercanda kayak healing gratis di perkotaan," ungkap Kamili.
Program pertama berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Kemudian, soal kesetaraan pendidikan.
"Gimana biar kuliah murah gitu, semua orang bisa kuliah? Bahkan ada program-program gimana biar UKT bisa murah, baik itu yang di universitas besar swasta maupun universitas negeri," jelas Kamili.
Ketiga, ada program terkait anti kekerasan dan diskriminasi. Program ini menjadi salah satu concern penting yang akan diwujudkan AMIN.
"Terakhir, terkait healing gratis. Itu juga salah satu yang kita ingin banget pemuda bisa dapat. Biar apa? Biar kita kerja juga enak. Kita sebagai generasi yang mungkin sandwich generation harus menanggung orang tua kita, harus menanggung mungkin adik-adik kita, dan kita juga bisa jalani kehidupan dengan lebih baik dan lebih bahagia," katanya.
Terkait healing gratis, Kamili menjelaskan AMIN akan mewujudkannya dengan membangun infrastruktur-infrastruktur hiburan untuk warga di berbagai wilayah. Misalnya, stadion bisa digunakan untuk kegiatan hiburan lainnya.
Gerakan AMIN muda
Bukan hanya sekadar membuat program, terdapat juga gerakan sosial yang difasilitasi untuk anak-anak muda, yakni gerakan AMIN muda. Gerakan yang akan menjadi wadah untuk anak muda beraspirasi dan berpendapat untuk pasangan AMIN.
Menurut Koordinator AMIN Muda Muhammad Farhan, ada tiga gerakan yang dipersiapkan AMIN Muda. Pertama, gerakan untuk memberikan isu-isu yang berpihak kepada anak muda.
"Gerakan AMIN muda ini adalah gerakan yang kita terinspirasi dari slogan 'innovate or die', jadi 'berubah atau punah'. Itu sebagai satu slogan kita. Di mana, kita percaya anak muda selalu punya intensi untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Jadi itu satu benang merah kita. Untuk apa? Untuk memberikan isu-isu yang berpihak kepada kaum muda, isu soal sustainability dari lingkungan, isu soal ke depan bagaimana kita punya rumah ke depan, gimana kita punya pendidikan dan lain sebagainya," jelas Farhan.
Yang kedua, gerakan AMIN muda juga sebagai gerakan juru dengar. Di mana anak muda yang bergabung dalam gerakan ini bisa bebas membahas isu anak muda dan akan disampaikan ke paslon nomor satu.
"Ketiga gerakan ini juga gerakan konsolidasi anak muda untuk mengawal, ketika nanti AMIN menang, Insyaallah, kita nanti bisa memberikan tagihan setiap janji-janji Amin. Kalau sekarang sudah ada 'Desak Anies', besok kita akan coba buat namanya 'Tagih Anies'," papar Farhan.
Kolaborasi dan partisipatif juga menjadi modal penting yang akan diterapkan pasangan AMIN untuk memberi kesempatan anak muda berkontribusi dan berkarya, terutama untuk berkampanye.
"Dalam pengalaman kami di lapangan, model partisipatif dan kolaborasi ini lahir dalam berbagai bentuk. Yang pertama misalnya lahir dalam berbagai bentuk forum-forum yang terbuka seperti musyawarah reboan, Desak Anies, di mana kemudian semua anak muda punya ruang yang sama untuk bertanya memberikan gagasan, bahkan menyanggah jika mereka tidak sepakat. Itu model yang pertama," kata Farhan.
Model yang kedua, Timnas AMIN mendorong model-model kampanye yang setempat dan setara. Jadi mendorong partisipasi lokal. Karena anak muda dan para voters ini kan tersebar di kota dan desa. Artinya, Timnas AMIN percaya kekuatan anak muda yang khas dengan daerahnya masing-masing menjadi kata kunci tim mereka.
Terkait kolaborasi, Timnas AMIN melihat banyaknya inisiatif lahir dari kreativitas di lapangan. Banyak karya yang bisa dihasilkan anak muda.
"Teman-teman pada buat apk yang versi mandiri, bikin spanduk atau banner yang versi menggunakan barang-barang yang kreatif sehingga kemudian juga tidak gampang jadi waste dan seterusnya," katanya.
"Tiga model ini, kita percaya kolaborasi ini akhirnya melahirkan banyak model kampanye yang kemudian anak muda tuh banyak sekali bikin konten-konten lokal produksi dan kemudian menyebarkan di kalangan mereka, bahkan ada model-model kampanye yang bahasanya tuh bahasa daerah masing-masing," kata Farhan.
Anda juga dapat berpartisipasi mendorong perubahan yang lebih baik melalui website
https://reboan.id/.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ROS))