Jakarta: Poros
koalisi yang akan terbangun di
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta belum terbaca. Pasalnya, situasi politik masih dinamis.
"Soal poros belum kelihatan, masih cair, masih dinamis, masih terus bergerak mencari titik, mencari formula, skema yang cocok untuk poros dan pasangan atau kandidat gubernur dan wakil gubernurnya," ujar pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, saat dihubungi
Medcom.id, Rabu, 1 Mei 2024.
Menurut dia, partai politik atau parpol yang sempat bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa saja bergabung di
Pilgub Jakarta. Misalnya, parpol pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka serta pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bergabung mengusung calon gubernur pilihannya.
"Saya melihat soal Pilgub Jakarta koalisi parpol itu akan
cross, silang bisa 01 dengan 03, bisa jadi 02 dengan 01 tergantung kepentingannya, tergantung nanti siapa kandidat yang dipasangkannya," ucap Ujang.
Dia menilai semua masih berproses. Setiap partai politik masih melihat gerak lainnya, termasuk memantau figur potensial untuk diusung.
"Semuanya sedang berjalan, sedang berproses, sedang mengintip kekurangan dan kelemahan masing-masing, sedang memformulasikan strategi masing-masing tadi itu, untuk siapa berkoalisi dengan siapa, dan siapa berpasangan dengan siapa, itu yang sekarang terus bergerak," kata Ujang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))