Jakarta: Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menekankan pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawal pemilihan umum (
pemilu). Partisipasi itu penting guna menjamin pesta
demokrasi berjalan demokratis.
"Lagi-lagi kita sebagai rakyat memang akhirnya menjadi sandaran untuk memastikan kita tidak tergelincir," kata Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini dalam konferensi pers di JW Marriott Hotel Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Januari 2024.
Titi mengatakan lemahnya pengawasan publik akan menjadikan muruah pemilu sirna. Sebab, pemilu nantinya tidak akan menjadi ajang yang bebas dan adil.
"Dengan segala dinamika yang ada hari ini, ini menjadi tantangan buat kita semua," papar dia.
Titi mengutip pernyataan Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Democracy Forum di Malaysia pada 2017. SBY menyebut ada tiga modalitas bagi demokrasi Indonesia.
"Yaitu civil society yang vibrant, TNI yang tidak cawe-cawe dan melakukan reformasi sektor keamanan, serta membangun reformasi birokrasi," ujar dia.
Titi menyebut peran masyarakat angan dianggap sebagai ancaman bagi praktik demokrasi. Justru, partisipasi publik selalu menjadi indikator dalam pengukuran indeks demokrasi.
"Di tengah dinamika hari ini pasangan calon juga harus saling mengawasi dan masyarakat mengawal suaranya," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))