Mayoritas Warga Percaya Pada Jokowi
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan). Foto: Antara/Hafidz Mubarak.
Jakarta: Mayoritas warga tidak mempercayai hoaks yang kebanyakan dibuat untuk menyerang calon presiden Joko Widodo. Mayoritas Masyarakat Percaya Jokowi tidak seperti yang dituduhkan.
Hal itu terlihat dari riset yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 5-8 April 2019.
Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengatakan, hoaks menjadi ancaman bagi elektabilitas Jokowi. Sebab, hoaks menjadi salah satu faktor naik turunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
"Ketika proporsi yang percaya terhadap hoaks tentang Jokowi naik, elektabilitas turun," kata Deni dalam rilis survei 'Tren Pilihan Presiden-Wakil Presiden Seminggu Menjelang Hari-H' di Kantor SMRC, Jakarta, Jumat, 12 April 2019.
SMRC membagi tiga hoaks yang menyerang Jokowi. Hoaks Jokowi bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI), Jokowi kaki tangan Republik Rakyat China (RRC), dan Jokowi anti-Islam.
Ia memaparkan, dalam empat bulan terakhir, Desember 2018 hingga April 2019, jumlah orang yang percaya hoaks Jokowi PKI hanya 6 persen, sementara yang tidak percaya mencapai 80 persen.
Baca: Survei: Jokowi-Ma'ruf Unggul 18,3 Persen
Sementara itu, hanya 13 persen warga yang percaya hoaks Jokowi kaki tangan RRC. Di sisi lain, ada 73 persen warga yang tidak percaya dengan isu tersebut.
Terkait hoaks yang menyebut Jokowi anti-Islam, hanya 8 persen warga yang percaya. Sementara, 82 persen warga yang tidak memercayai isu tersebut.
Sebelumnya, hasil sigi SMRC menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul jauh dari Prabowo-Sandiaga. SMRC memprediksi, peluang Jokowi-Ma'ruf menang di Pemilu 2019 sangat besar.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada awal April 2019 mencapai 56,8 persen. Sementara, Prabowo-Sandi hanya 37 persen, dan yang masih merahasiakan pilihannya/tidak tahu 6,3 persen.
Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 5-8 April 2019 dengan melibatkan 2.285 responden yang dipilih secara acak di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini mencapai 2,1 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((FZN))
Hal itu terlihat dari riset yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 5-8 April 2019.
Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengatakan, hoaks menjadi ancaman bagi elektabilitas Jokowi. Sebab, hoaks menjadi salah satu faktor naik turunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
"Ketika proporsi yang percaya terhadap hoaks tentang Jokowi naik, elektabilitas turun," kata Deni dalam rilis survei 'Tren Pilihan Presiden-Wakil Presiden Seminggu Menjelang Hari-H' di Kantor SMRC, Jakarta, Jumat, 12 April 2019.
SMRC membagi tiga hoaks yang menyerang Jokowi. Hoaks Jokowi bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI), Jokowi kaki tangan Republik Rakyat China (RRC), dan Jokowi anti-Islam.
Ia memaparkan, dalam empat bulan terakhir, Desember 2018 hingga April 2019, jumlah orang yang percaya hoaks Jokowi PKI hanya 6 persen, sementara yang tidak percaya mencapai 80 persen.
Baca: Survei: Jokowi-Ma'ruf Unggul 18,3 Persen
Sementara itu, hanya 13 persen warga yang percaya hoaks Jokowi kaki tangan RRC. Di sisi lain, ada 73 persen warga yang tidak percaya dengan isu tersebut.
Terkait hoaks yang menyebut Jokowi anti-Islam, hanya 8 persen warga yang percaya. Sementara, 82 persen warga yang tidak memercayai isu tersebut.
Sebelumnya, hasil sigi SMRC menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul jauh dari Prabowo-Sandiaga. SMRC memprediksi, peluang Jokowi-Ma'ruf menang di Pemilu 2019 sangat besar.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada awal April 2019 mencapai 56,8 persen. Sementara, Prabowo-Sandi hanya 37 persen, dan yang masih merahasiakan pilihannya/tidak tahu 6,3 persen.
Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 5-8 April 2019 dengan melibatkan 2.285 responden yang dipilih secara acak di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini mencapai 2,1 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((FZN))
BERITA TERKAIT
