Jakarta: Netralitas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2024 sudah hampir dipastikan luntur. Hal itu berdasarkan pengakuan Jokowi sendiri.
"Presiden tuh boleh lho kampanye. Presiden boleh memihak, boleh," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim, Jakarta, Rabu 24 Januari 2024.
Pengakuan ini sontak menjadi kontroversial. Pasalnya, Jokowi pernah menyerukan agar pemerintah di semua level berlaku netral.
Baca juga:
Pernyataan Presiden Boleh Memihak Bukti Jokowi Ingin Melanggengkan Kekuasaan
Bahkan pengakuan belum lama disampaikan. Di antaranya seperti diungkap Politikus PKS Mardani Ali Sera memperlihatkan bukti pengakuan Jokowi yang kontradiktif.
"Jokowi: aku yang dulu bukanlah yang sekarang," demikian narasi pada video yang diunggah akun instagram @mardanialisera, Rabu 24 Januari 2024.
Selisih 2 bulan sudah berubah
Pada 1 November 2023, Jokowi menyatakan semua pemerintah pusat hingga daerah, ASN, dan TNI-Polri harus netral. Kemudian hanya berselang dua bulan atau 24 Januari 2024, Jokowi mendadak berubah.
Berikut pernyataan
Jokowi selengkapnya:
"Hak demokrasi. Hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja. Yang paling penting, presiden itu boleh lho kampanye. Presiden boleh memihak. Boleh, pak. Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masak begini tidak boleh. Berpolitik enggak boleh. Boleh. Menteri juga boleh," tegas Jokowi. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))