Jakarta: One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) besutan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dinilai tak laik dijadikan program nasional. Pengamat Politik Indonesian Public Institute Jerry Massy menyebutnya tak masuk akal.
"Program itu digagas sejak 2017, tapi praktiknya belum maksimal. kalau dibawa jadi program nasional saya rasa itu irasional," ujarnya, di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019.
Jerry menyebut sudah ada contoh kegagalan OK OCE. Salah satunya gerai OK OCE Mart di Kalibata, Jakarta Selatan, yang merugi dan tak mampu membayar sewa. Akibatnya toko senada ritel itu tutup permanen.
Menurut Jerry, OK OCE tak mampu bersaing dengan industri ritel yang telah lebih dulu eksis. Minat masyarakat untuk berbelanja di toko 'karya' mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini pun minim.
"Kalau dipertahankan ke ranah nasional akan memengaruhi elektabilitas dia. Sebaiknya fokuskan saja dulu (OK OCE) di Jakarta. Buat program (nasional) lain yang lebih segar," kata dia.
Kendati demikian, Jerry mengapresiasi program Sandi yang ingin memberdayakan usaha kecil menengah. Namun ia menilai perlu pematangan konsep jika ingin OK OCE berhasil, paling tidak di level Ibu Kota.
Sementara itu, Ketua Umum OK OCE Indonesia Faransyag Agung Jaya membantah program Sandi gagal total. Ia menyebut penutupan satu gerai tak bisa menggeneralisasi masalah.
"OK OCE Mart gagal, iya. Tapi bukan berarti (program) OK OCE-nya gagal," jelas dia.
Baca juga:
Keberhasilan OK OCE Dipertanyakan
Sebelumnya, program One Kecamatan One Center Entrepreneur (OK OCE) belum bisa memenuhi targetnya hingga akhir 2018. Saat kampanye Pilkada 2017, Gubernur Anies Baswedan dan pasangannya, Sandiaga Uno, berjanji akan melahirkan 40 ribu pengusaha setiap tahun.
Hingga akhir November 2018, Pemprov DKI baru berhasil menelurkan 27.223 pengusaha baru. Hal ini dapat dilihat dari izin usaha yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Dari 27.223 izin yang dikeluarkan, sebanyak 10.820 adalah izin usaha mikro dan kecil (IUMK). Sementara itu, 16.403 sisanya adalah surat izin usaha perdagangan (SIUP) mikro, SIUP kecil, dan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SP-PIRT).
"Dari data IUMK yang diterbitkan baru berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 19.387 orang," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI, Kamis, 27 Desember 2018.
Di sisi lain, berdasarkan situs okoce.me, pendaftaran program kewirausahaan itu telah mencapai 48.969 orang. Namun, tak seluruhnya mendapatkan izin usaha.
"Jika seperti ini kondisinya apa layak gerakan yang katanya memperkuat ekonomi kerakyatan ini dibawa ke tingkat nasional?" ujar dia.
Baca juga:
Hanura DKI: OK OCE Berpotensi Gagal
Calon wakil presiden Sandiaga Uno berencana membawa program One Kecamatam One Center Enterpreneurship (OK-OCE) ke tingkat nasional. OK-OCE merupakan program ekonomi Sandiaga saat menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.
Sandi berdalih program OK OCE yang dinasionalkan akan menjadi solusi atas persoalan ekonomi masyarakat, termasuk membuka lapangan kerja. Ia mengklaim OK OCE dapat mengurangi pengangguran.
"Sudah ada 60 ribu pengusaha yang bergabung dengan OK OCE. Saat ini OK OCE ada di 10 provinsi se-Indonesia. Target kami membuka sejuta pengusaha baru," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))