Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merespons unggahan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam ucapan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) berisi animasi Naruto dan sosok gemoy yang dinilai mirip
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Kompolnas, orang-orang yang memandang seperti itu terlalu sensitif.
"Kami terkadang prihatin pada saat masa pemilu ini semuanya kok jadi over sensitif," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dikonfirmasi, Jumat, 2 Februari 2024.
Bahkan, Poengky menilai kebebasan berekspresi diadili dengan tudingan sosok Naruto dan pria gemoy itu mirip pasangan calon (paslon) tertentu. Padahal, kata dia, kekhasan kebebasan berekspresi seperti itu sudah sejak dulu dilakukan.
"Jadi heboh saat pemilu ini karena dianggap mirip paslon tertentu, sementara dulu-dulunya tidak pernah diprotes," ujar anggota lembaga pengawas eksternal Polri itu.
Poengky menyebut pandangan sensitif orang-orang terhadap unggahan Kapolri itu merepotkan dan membelenggu kebebasan berekspresi. Dia menekankan sesungguhnya kebebasan berekspresi adalah bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati.
"Oleh karena itu kami berharap semuanya bijak menyikapi pemilu. Jangan sampai kebebasan berekspresi yang merupakan hak asasi manusia yang harus dihormati malah diadili dan dibelenggu," tekannya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunggah sebuah video dalam akun Instagram pribadinya untuk mengucapkan selamat hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) pada Rabu, 31 Januari 2024. Video itu menampilkan animasi sejumlah pria muslim berpakaian koko putih, sarung hijau, dan peci.
Namun, ada pula pria berkarakter Naruto memakai sarung hijau dan jaket. Karakter Naruto itu berdiri di samping kiri karakter orang berbadan gempal yang mengenakan celana hitam, kemeja dengan dua kantong di dada dan peci hitam. Video ini berisi lagu latar belakang Ya Lal Wathon.
Penggunaan kartun Naruto dan sosok pria berpeci hitam memakai kemeja berkantong dua di dada seakan menyerupai sosok paslon capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Pasalnya, Prabowo memang identik menggunakan kemeja berkantong di dada dan bertubuh gemuk seperti kartun yang ada dalam video tersebut.
Begitu pula Gibran, yang identik dengan Naruto. Putra Sulung Presiden Jokowi itu kerap kali menggunakan pakaian seperti Naruto.
Oleh karena video kartun itu, netralitas Polri dipertanyakan. Bahkan, netizen memberikan komentar Polri sangat jelas tidak netral.
Video ini sempat viral. Kemudian, setelah pewarta mempertanyakan kejelasan netralitas Polri, video tersebut dihapus sekitar pukul 11.16 WIB, Rabu, 31 Januari 2024. Namun, unggahan itu sudah direkam awak media.
Tanggapan Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan tanggapan bahwa unggahan di Instagram dengan karakter model tersebut sudah lama dilakukan Polri. Menurut Kapolri, penggunaan karakter itu sudah dilakukan hampir satu tahun.
"(Itu) merupakan apresiasi terhadap hasil animasi kelompok anak-anak disabilitas saat itu dan kita gunakan sebagai apresiasi terhadap anak-anak tersebut. Bisa dilihat postingan-postingan sebelumnya," kata Kapolri saat dikonfirmasi, Rabu, 31 Januari 2024.
Eks Kabareskrim Polri ini menyebut video dihapus karena mendapat masukan dari pewarta. Kemudian, agar tidak menimbulkan persepsi yang multi tafsir.
"Saya minta untuk dihapus. Terima kasih masukannya karena saya juga baru cek," ungkap jenderal bintang empat itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))