Jakarta: Potongan video dialog Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein terkait calon presiden (capres) pilihan viral di media sosial. Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) turun tangan menelusuri ada atau tidak unsur pelanggaran kampanye.
"Begitu kita melihat video informasi awal tersebut kita perintahkan kepada Bawaslu Jawa Tengah atau juga kepada Bawaslu Banyumas untuk melakukan penelusuran, pendalaman, dalam waktu 7 hari apakah melakukan pelanggaran apa tidak," kata Anggota Bawaslu RI Puadi, Kamis, 10 Agustus 2023.
Bawaslu tak bisa mengira-ngira ada atau tidak pelanggaran kampanye oleh Achmad Husein. Bawaslu menjadikan video yang beredar sebagai pintu masuk menelusuri kasus ini.
"Kampanye itu baru dimulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024. Karena memang ada kesan yang timbul seorang kepala daerah sedang berupaya ini yang dikhawatirkan melakukan penggiringan opini untuk memilih salah satu bakal calon presiden dalam
Pemilu 2024," ujar Puadi.
Bawaslu mengingatkan semua kepala daerah bersama-sama memberikan edukasi politik yang baik dan sejuk kepada publik. Terutama, kepada pemilih pemula dan milenial.
Beredar video Bupati Banyumas Achmad Husein meminta sejumlah mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengungkapkan capres pilihan mereka. Potongan video ini viral di media sosial.
Dalam potongan video yang bersumber dari kanal
YouTube BEM Unsoed itu, Achmad Husein melakukan tanya jawab dengan tiga mahasiswa baru Unsoed. Husein menanyakan siapa bakal capres pilihan mereka pada
Pemilu 2024.
Ketiga mahasiswa tersebut kompak menyebut nama bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Husein tampak terkejut. Sebab, dirinya merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo.
(Metro TV/Amelia Narasoma).Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))