Solo: Pembuat konten hoaks server KPU untuk memenangkan Joko Widodo 57 persen telah ditangkap. Dia adalah warga Kampung Tapen RT 01 RW 06, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo, bernama Wahyu Nuhroho, 54.

Wahyu diketahui tidak pernah terlihat di kampung sejak satu bulan sebelum Pemilu 2019 digelar. "Sekitar Maret sudah tidak pernah kelihatan di kampung," kata Ketua RW 06, Indaryanto, Selasa, 18 Juni 2019.

Berdasarkan informasi beberapa warga, Wahyu terlibat dalam kegiatan politik dalam pemilu. Namun, warga tidak mengetahui secara jelas kegiatan Wahyu di luar kampung.

"Orangnya pendiam, tidak pernah bahas politik di kampung. Tidak pernah bermasalah kok orangnya," ujarnya.

Meski dikenal baik, Wahyu jarang bersosialiasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Berbeda dengan istrinya yang aktif dalam berbagai kegiatan.

Istri Wahyu, Sri Haryanti, turut serta dalam kegiatan PKK, posyandu hingga pengajian. "Sering mengisi tausiyah juga dalam beberapa pertemuan," kata dia.

Warga mengenal Wahyu sebagai seorang dosen dan lulusan sarjana komputer yang menguasai ilmu teknologi informasi (TI). "Tapi dosen mana warga enggak tahu," ujar dia.

Wahyu membuat hoaks melalui sebuah video. Video itu dibuat saat pelaku diundang menjadi pembicara di rapat rutin koordinasi kemenangan relawan salah satu pasangan calon presiden di Banten.

KPU kemudian melaporkan Wahyu ke Bareskrim Polri. Walhasil, Wahyu ditangkap pada Selasa, 11 Juni 2019 pukul 21.45 WIB di Jalan Mangunrejan, Kelurahan Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.

Baca: Pembuat Hoaks Server KPU Ditangkap
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((LDS))