Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merilis data jajaranya di daerah yang meninggal dunia saat bertugas mengawasi jalanya Pemilu 2019. Total ada 33 orang Panitia Pengawas (Panwas) yang meninggal selama pelaksanaan Pemilu 2019.

"Berdasarkan data yang dikumpulkan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu, hingga Senin, 22 April 2019 malam, tercatat 33 orang pengawas pemilu meninggal dunia," kata Anggota Bawaslu, Mochammad Afifuddin di Jakarta, Selasa, 23 April 2019.

Pengawas-pengawas pemilu yang gugur itu tersebar di 26 kabupaten/kota di 10 provinsi. Provinsi dengan jumlah terbanyak pengawas pemilu yang meninggal berada di Jawa Barat sebanyak 10 orang.

Selain meninggal, sejumlah Pengawas Pemilu juga mengalami kekerasan dalam bertugas. Sebanyak 19 orang yang tersebar di 16 kabupaten/kota di 11 provinsi tercatat mengalami kekerasan saat bertugas.

"Provinsi Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur adalah daerah yang pengawas pemilunya paling banyak mendapat kekerasan, yaitu masing-masing dua orang," beber Afif.

Baca: 91 Petugas KPPS Meninggal, Pemilu 2019 Perlu Dievaluasi

Sebanyak 117 orang pengawas pemilu juga mengalami kecelakaan. Jumlah itu tersebar di 66 kabupaten/kota du 22 provinsi. Kecelakaan yang menimpa pengawas pemilu paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan jumlah pengawas yang mengalami kecelakaan mencapai 22 orang.

Selain itu, 160 pengawas pemilu yang tersebar di 77 kabupaten/kota di 22 provinsi menjalani rawat inap. Jumlah terbanyak terdapat di Sulawesi Selatan dengan 22 orang pengawas pemilu yang menjalani rawat inap, sementara 273 orang pengawas pemilu yang menjalani rawat jalan pada masa tugas pengawasan pemilu tersebar di 84 kabupateb/kota di 23 provinsi.

"Bawaslu berduka atas banyaknya pengawas pemilu yang tertimpa musibah saat menjalankan tugas," ujar Afif.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((YDH))