Jakarta: Anggota Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengimbau tim yang terlibat dalam kampanye untuk mengedepankan program. Ia menekankan kembali kampanye adalah pendidikan politik bagi masyarakat, sehingga publik tahu siapa calon atau figur yang akan mereka pilih dan visi-misi yang mereka dimiliki.
"Jadi apabila menyampaikan ujaran kebencian, fitnah, dan hoaks membuat peran kampanye menjadi hilang,” kata Fritz, Minggu, 24 Maret 2019.
Baca: Bawaslu Deklarasi Komitmen Kampanye Rapat Umum
Bawaslu berharap masing-masing pihak bisa memegang komitmen bersama. Menurutnya, proses kampanye terbuka di hari pertama berjalan tanpa ada pelanggaran, dari segi materi kampanye yang disampaikan seperti yang diatur dalam Pasal 280 UU Pemilu.
“Tapi dari pelaksanannya kami masih melihat masih ada yang membawa anak-anak dalam kampanye, kemudian masih ada mobil-mobil dinas di sekitar area pelaksanaan kampanye, dan aparatur sipil negara yang terlihat di sekitar lokasi kampanye,” ungkapnyua.
“Itu bagian yang harus menjadi perhatian bagi para penyelenggara,” kata dia.
Bawaslu juga melihat ada bendera-bendera atau alat-alat peraga kampanye yang bukan menjadi bagian dari alat peraga paslon atau partai politik. Masalah-masalah yang menjadi catatan tadi terjadi di kedua kubu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))