Jakarta: Suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melonjak berdasarkan hasil penghitungan cepat beberapa lembaga survei. Namun, lonjakan suara itu belum mencapai target Partai.
"Untuk target PKS itu 12 persen, ya belum sampai tapi kalau dari kami sendiri meningkat. Titik tekan kami bukan
quick count tapi real count C1," kata Juru Bicara PKS Pipin Sopian di D'Consulate Resto & Lounge, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 20 April 2019.
PKS masih enggan untuk mengklaim lolos parlemen berdasarkan hasil penghitungan penghitungan cepat. PKS lebih memilih bersabar untuk mengklaim sampai pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami menghormati seperti menghormati penghitungan cepat Pilpres, Pileg juga sama. Tapi kami masih yakin dengan
real count yang satu dua hari ini insyaAllah selesai," ujar Pipin.
Baca: Pengamat Sebut Militansi Kader Bawa PKS Melejit
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan perolehan suara PKS yang melejit mencapai 9% berdasarkan hitung cepat, karena militansi para kadernya. Mereka tidak ingin partainya gagal lolos ke senayan.
“Militansi yang tinggi dari para kadernya untuk mati-matian menaikan suara PKS. Ruh "jihad" mereka untuk menaikan suara bangkit kembali,” kata Ujang kepada Medcom.id, Jakarta, Jum'at 19 April 2019.
Selain itu kampanye bersama dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno juga berdampak. Di mana itu merupakan titah langsung dari Presiden PKS Sohibul Iman. “Kita tahu, perintah presiden PKS, agar para caleg dan kader untuk selalu ikut meramaikan kampanye Sandi di semua tempat,” jelasnya.
Menurut Ujang, program kader PKS seperti membebaskan kendaraan bermotor dan SIM seumur hidup, juga berdampak terhadap perolehan suara. “Jadi wajar. Jika awalnya diragukan lolos. Tapi suaranya naik,” terangnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))