Jakarta: Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan perolehan suara PKS yang melejit mencapai 9% berdasarkan hitung cepat, karena militansi para kadernya. Mereka tidak ingin partainya gagal lolos ke senayan.
“Militansi yang tinggi dari para kadernya untuk mati-matian menaikan suara PKS. Ruh "jihad" mereka untuk menaikan suara bangkit kembali,” kata Ujang kepada
Medcom.id, Jakarta, Jum'at 19 April 2019.
Selain itu kampanye bersama dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno juga berdampak. Di mana itu merupakan titah langsung dari Presiden PKS Sohibul Iman. “Kita tahu, perintah presiden PKS, agar para caleg dan kader untuk selalu ikut meramaikan kampanye Sandi di semua tempat,” jelasnya.
Baca: 9 Parpol Lolos ke Parlemen, 7 Gagal
Menurut Ujang, program kader PKS seperti membebaskan kendaraan bermotor dan SIM seumur hidup, juga berdampak terhadap perolehan suara. “Jadi wajar. Jika awalnya diragukan lolos. Tapi suaranya naik,” terangnya.
Pengajar Universitas Al-Azhar juga mengungkapkan kasus yang menimpa PKS tidak mempunyai pengaruh. Menurutnya itu hal yang biasa terjadi di partai.
“Kasus di tubuh partai itu sudah biasa. Kasus-kasus di PKS tidak membuat PKS turun suaranya. Justru dengan programnya PKS naik suaranya. Sama dengan PPP. Kasus Romy tidak membuat PPP anjlok,” pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))