Jakarta: Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3
Mahfud MD menuturkan penegakan hukum menjadi hal penting untuk mendorong pembangunan. Dia berjanji membenahi hal-hal yang belum baik.
"Kalau pedang hukum tidak tumpul (tajam) kita bisa tabrak habis-habisan program pembangunan akan berjalan dan baik saya dan Mas Ganjar (Capres Ganjar Pranowo) minta maaf dengan anak cucu yang terlibat atau tak bisa apa-apa dengan kerusakan lingkungan," kata Mahfud dalam penutupan
Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024.
Mahfud juga mengutip lagu ketika menceritakan kerusakan lingkungan. Dia menuturkan dampak deforestasi atau kerusahan lingkungan yang akut.
Dia menyebut deforestasi 12,5 hektare selama 10 tahun terakhir jauh lebih luas dari wilayah Korea Selatan dan 23 kali wilayah Madura.
"Saya ketika membaca berbagai kerusakan di daratan yang tak benar saya teringat lagu Ebiet G Ade yang berbunyi begini, 'Barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa, dan seterusnya. Itu bukti kerusakan lingkungan, pesan kepada kawan,” kata Mahfud.
Dia berjanji mengembalikan kerusakan lingkungan secara bertahap. Mahfud juga bakal menagih janji dunia internasional yang berhutang terhadap kerusakan lingkungan.
Sebagai santri Nahdlatul Ulama (NU), dia mengutip ucapan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terkait kepemimpinan. "Sebagai santri NU saya ingin mengutip dalil Gus Dur, yakni tugas pemerintah pada rakyatnya adalah kesejahteraan rakyatnya," ujar Mahfud.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))