Jakarta: Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming diyakini memenangkan Pemilihan
Presiden (Pilpres) 2024 lantaran faktor pemberian bantuan sosial (bansos). Pasangan ini tidak akan bisa ditetapkan sebagai pemenang dalam satu putaran Pilpres.
Hal ini disampaikan Ekonom Universitas Indonesia (UI), Vid Adrison. Ia merupakan salah satu dari tujuh saksi ahli yang dihadirkan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
"Petahana atau kandidat yang didukung petahana akan mendapatkan persentase suara yang lebih tinggi. Persentase suara pemenang lebih tinggi di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi," ungkap Vid dalam sidang gugatan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin 1 April 2024.
Vid mengaku sudah melakukan kalkulasi penambahan suara atas dukungan Presiden Jokowi dan bansos. Vid meyakini pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan dari Jokowi sebagai petahana.
Dari data yang diumumkan KPU sebelumnya, Prabowo-Gibran mendapatkan suara sebanyak 96,2 juta. Dukungan Jokowi dan bansos menyumbang sekitar 26,6 juta suara.
Sehingga Vid mengurangi total perolehan suara pasangan 02 yang diumumkan KPU dengan sumbangan dukungan
petahana dan bansos. Ketika dikurangi, maka suara asli Prabowo-Gibran tidak sampai 50 persen dan angkanya mirip dengan salah satu hasil survei sebelum Pilpres.
"Jika kita lihat total perolehan paslon 02, 96 juta. Jika kita keluarkan itu (sumbangan dari dukungan bansos dan petahana), maka kira-kira ya perolehan suara dari paslon 02 (adalah) 42,38 persen ( atau 69,5 juta) dan saya melihat ternyata dekat dengan hasil survei Charta Politika awal Januari yang dilakukan sekitar 4 sampai 11 Januari (sekitar 42,20 persen)," terang Vid.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))