Jakarta: Penambahan partai di
koalisi pendukung
Prabowo Subianto disebut memengaruhi elektabilitas. Misalnya, di survei teranyar SMRC.
“Elektabilitas Prabowo cenderung menurun,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis resmi yang disiarkan secara virtual, Rabu, 23 Agustus 2023.
Prabowo diketahui telah mendapat dukungan banyak
parpol, mulai dari Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN.
Dalam simulasi
top of mind, tren elektabilitas Prabowo turun dari 20,9 persen di pertengahan Juli 2023 menjadi 20,8 persen di awal Agustus 2023.
Kemudian dalam simulasi tertutup tiga nama dengan
Ganjar Pranowo dan
Anies Baswedan, elektabilitas Prabowo juga mengalami penurunan dari 37,8 persen persen di pertengahan Juli 2023 menjadi 33,6 persen di awal Agustus 2023.
Selanjutnya, dalam simulasi tertutup dua dengan Ganjar, elektabilitas Prabowo juga turun dari 46,7 persen di pertengahan Juli 2023 menjadi 44,5 persen di awal Agustus 2023.
Sedangkan, dalam simulasi tertutup dua dengan Anies, elektabilitas Prabowo juga turun dari 54,9 persen di pertengahan Juli 2023 menjadi 52 persen di awal Agustus 2023.
Dalam simulasi tertutup tiga nama dengan responden yang kenal ketiganya, elektabilitas Prabowo juga turun dari 35,0 persen di pertengahan Juli 2023 menjadi 31,6 persen di awal Agustus 2023.
Selanjutnya, dalam simulasi dua nama yang kenal Prabowo dan Anies, elektabilitas Prabowo juga turun dari 55,1 persen di pertengahan Juli 2023 menjadi 52,1 persen di awal Agustus 2023.
Sedangkan, dalam simulasi dua nama yang kenal Prabowo dan Ganjar, elektabilitas Prabowo turun. Rinciannya, yakni dari 44,5 persen di pertengahan Juli 2023 menjadi 42,5 persen di awal Agustus 2023.
Survei melibatkan 4.260 responden dengan margin of error survei dengan jumlah sampel tersebut secara nasional diperkirakan +/- 1.65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))