Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyerukan rekonsiliasi setelah berakhirnya perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Pemenang di pesta demokrasi lalu pun menjadi pemimpin pilihan rakyat.
"Siapa pun yang terpilih, mereka adalah pemimpin kita, mau 01 atau 02, partai nomor 1, 2, 3, sampai 20," kata Ketua KPU, Arief Budiman, di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Mei 2019.
Arief mengatakan momentum bulan Ramadan dan Idulfitri seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kembali merekatkan persaudaraan. Suka tidak suka, calon yang akan terpilih nanti setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) adalah pilihan rakyat.
"Mereka yang akan memimpin kita untuk lima tahun ke depan baik di eksekutif, di legislatif tingkat pusat, hingga kabupaten/kota. Mereka yang akan memimpin kita lima tahun ke depan. Ya mari kita sama-sama jaga supaya lima tahun ke depan cita-cita bangsa ini bisa dicapai," ujar dia.
Senada, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi juga menyerukan kepada semua pihak untuk berekonsiliasi jelang perayaan Idulfitri. Ini adalah saat yang tepat untuk memperbaiki kembali ikatan persaudaraan yang sempat terganggu selama tahapan pemilu.
Lebih jauh, dia berharap siapa pun nanti calon yang akan ditetapkan sebagai kandidat terpilih bisa diterima semua pihak. Sosok yang terpilih diharap menjadi pemimpin yang amanah bagi publik.
Baca: Daerah Tak Bersengketa Bisa Tetapkan Calon DPRD Terpilih Lebih Dulu
"Kita berharap bisa mendapatkan wakil-wakil rakyat bagi lembaga legislatif di semua jenjang, DPD, serta presiden dan wakil presiden yang betul-betul bisa amanah bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar dia.
KPU telah mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019. Saat ini, peserta pemilu yang tak puas dengan hasil rekapitulasi KPU diperbolehkan mengajukan sengketa perselisihan hasil pemilu (PHPU) ke MK sesuai tingkatannya. Setelah itu, calon terpilih baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden baru akan ditetapkan KPU setelah proses sengketa diputus MK.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))