Jakarta: Rencana politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengerahkan massa jika terjadi kecurangan pemilu dinilai akan sulit terealisasi. Kharisma Amien Rais meluntur seiring waktu.
"Saya tidak terlalu percaya Amien Rais masih memiliki magnet untuk menggerakkan 'people power'. Selain prasyaratnya belum terpenuhi pengaruh Amien Rais dalam sepuluh tahun terakhir juga mulai memudar," kata Direktur Ekskutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo kepada
Medcom.id, Selasa 2 April 2019.
Selain itu, beberapa lembaga agama tidak setuju dengan usulan Amien Rais. Jadi, menurut Karyono, hal itu mustahil berlangsung.
"Banyak pihak yang tidak setuju dengan pernyataan Amien Rais, termasuk dari kalangan Muhammadiyah sendiri," ucap Karyono.
Meskipun demikian, Karyono menyebut pernyataan 'people power' dari Amien Rais tidak boleh diremehkan. Jika terjadi, lanjutnya, memungkinkan kekacauan sebelum atau pun sesudah pemilu.
"Jika nanti terjadi gerakan massa rakyat dalam jumlah besar dan serentak, tetap akan berpotensi membuka celah terjadinya tindakan anarkistis," ujar Karyono.
Baca juga:
TKN: People Power Bagian Skenario Delegitimasi Pemilu
Karyono sendiri menyayangkan sikap Amien Rais yang menyatakan akan membawa massa ketimbang memercayai Mahkamah Konstitusi. Amien Rais sendiri dinilai tidak bisa memastikan adanya korban jika pernyataannya itu terjadi.
"Amien Rais terlalu berani mengatakan tidak akan ada satu tetes darah pun yang tertumpah dalam aksi 'people power' yang dia rencanakan," tutur Karyono.
Sebelumnya, Amien Rais sempat mengancam akan mengerahkan 'people power' ketimbang ke Mahkamah Konstitusi (MK), bila ada kecurangan pada Pemilu 2019. Mekanisme penyelesaian di MK sia-sia.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita enggak akan ke MK. Enggak ada gunanya, tapi kita
people power.
People power sah!" ucap Amien Rais, Minggu, 31 Maret 2019.
Sehari setelahnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menjelaskan pernyataannya soal
people power adalah bentuk terapi kejut. Ia meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT) yang dinilainya masih bermasalah.
"Saya mengambil cara semacam terapi kejut. Siapa tahu dengan mengatakan 'awas lo, kalau rakyat merasa ada pengibulan secara masif terukur dan sistematis, kesimpulannya bahwa election itu fraud (curang) enggak usah dipakai lagi," kata Amien Rais usai konferensi pers Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Hotel Ayyana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))