Jakarta: Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Ace Hasan Syadzily mengkritik kelakuan kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelang pencoblosan. Kubu pasangan calon 02 di Pilpres 2019 dinilai mulai berupaya mendelegitimasi pemilu.
"Ada yang menarik dari manuver kubu 02 akhir-akhir ini, yakni bangun
framing pemilu akan curang.
Framing ini bagian dari skenario besar delegitimasi hasil pemilu. Bahkan Amien Rais (anggota Dewan Pengarah BPN) sudah mengancam
people power jika mereka kalah," kata Ace di Jakarta, Selasa 2 April 2019.
Menurut dia,
framing pemilu curang dilakukan dengan empat cara. Pertama, kata dia, pelaku menyebarkan fitnah bila aparat tidak netral. Kedua, mereka menyebar fitnah penyelenggara pemilu dibayar.
Selanjutnya, pelaku membangun konstruksi cerita kertas suara tercoblos berkontainer-kontainer. Cara terakhir, mereka menebar fitnah adanya pemilih 'siluman', baik warga negara asing (WNA) ikut memilih atau mendramatisasi temuan e-KTP bekas.
Penyebaran berita bohong yang cenderung memfitnah kubu petahana dinilai lantaran kekecewaan kubu Prabowo-Sandi terhadap hasil survei. Lantaran kalah di banyak survei, kata Ace, kubu Prabowo-Sandi menggunakan cara lain untuk menjatuhkan petahana.
"Upaya menebar fitnah ini sengaja dilakukan karena melihat dari hasil survei sangat sulit bagi kubu 02 mengejar ketertinggalan elektabilitas. Maka disiapkan skenario pemilu curang dan ancaman
people power," tutur Ace.
Untungnya, lanjut dia, secara pribadi, Jokowi tidak membalas manuver dari kubu 02 itu. calon presiden petahana itu tidak ingin menggadaikan kepentingan bangsa hanya untuk kepentingan politik sesaat.
"Sikap Pak Jokowi sudah jelas bahwa pemilu harus disambut dengan riang gembira tapi bermartabat. Jangan sampai untuk kepentingan politik sesaat, justru dilakukan dengan menebar fitnah. Apalagi provokasi dan fitnah itu ditebar dari Tanah Suci," pungkas Ace.
Baca: Dubes Sebut Rizieq Shihab Fitnah Perwakilan RI di Arab Saudi
Fitnah dari Tanah Suci yang diungkap Ace merujuk pada tudingan Rizieq Shihab, pentolan Front Pembela Islam yang mendukung Prabowo-Sandi. Rizieq yang berada di Arab Saudi mengaku mendapat laporan petugas kedutaan besar diminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk memenangkan salah satu pasangan di Pilpres 2019.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel membantah keras kedatangan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Arab Saudi untuk mengarahkan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah memenangkan salah satu pasangan. Dia menyebut tudingan Rizieq kebohongan.
“Tuduhan Rizieq dalam video yang dibuat di Kota suci Madinah tersebut adalah merupakan fitnah. Menlu Ke Arab Saudi untuk meresmikan pelayanan satu atap di KJRI Jeddah dan beliau tidak berkunjung ke KBRI Riyadh yang jaraknya 1.100 kilometer dari Jeddah,” kata Dubes Agus kepada
Medcom.id, Senin 1 April 2019.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))