Sandiaga Uno Disarankan Tak Kembali ke Balai Kota
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo - Medcom.id/Dheri Agriesta.
Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno punya peluang kembali menduduki posisi wakil gubernur DKI Jakarta. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai sebaiknya Sandiaga tak kembali ke Balai Kota jika tak beruntung di Pilpres 2019.
"Menurut saya, yang bersangkutan sudah minta mundur secara sukarela, seyogyanya tidak kembali lagi," kata Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 24 April 2019.
Tjahjo mengatakan tak ada aturan yang melarang Sandiaga kembali ke Balai Kota. Keputusan itu tergantung partai politik koalisi pendukung.
Namun, Tjahjo menegaskan secara etika sikap itu tak elok. Karena, partai politik pendukung telah berjibaku menyeleksi kandidat pengganti.
(Baca juga: Sandiaga Sudah Merelakan Kursi Wagub DKI)
"Sudah pusing tujuh keliling, karena apa pun ini bukan kewenangan gubernur, kewenangan parpol. Seyogyanya mekanisme diproses terus tapi itu kewenangan partai politik tidak bisa intervensi saya, Ketua DPRD atau Gubernur DKI, semua ikut mekanisme partai," kata Tjahjo.
Kabar kembalinya Sandiaga menjadi wakil gubernur menyusul hasil hitung cepat Pilpres 2019. Sandiaga yang mundur karena bertarung di pilpres mendampingi Prabowo Subianto mendapatkan hasil kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-Sandiaga harus mengakui keunggulan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Jokowi-Ma'ruf disebut mendapatkan perolehan rata-rata 54 persen.
Keputusan Sandiaga ini mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid tak masalah jika Sandiaga kembali duduki kursi DKI 2.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((REN))
"Menurut saya, yang bersangkutan sudah minta mundur secara sukarela, seyogyanya tidak kembali lagi," kata Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 24 April 2019.
Tjahjo mengatakan tak ada aturan yang melarang Sandiaga kembali ke Balai Kota. Keputusan itu tergantung partai politik koalisi pendukung.
Namun, Tjahjo menegaskan secara etika sikap itu tak elok. Karena, partai politik pendukung telah berjibaku menyeleksi kandidat pengganti.
(Baca juga: Sandiaga Sudah Merelakan Kursi Wagub DKI)
"Sudah pusing tujuh keliling, karena apa pun ini bukan kewenangan gubernur, kewenangan parpol. Seyogyanya mekanisme diproses terus tapi itu kewenangan partai politik tidak bisa intervensi saya, Ketua DPRD atau Gubernur DKI, semua ikut mekanisme partai," kata Tjahjo.
Kabar kembalinya Sandiaga menjadi wakil gubernur menyusul hasil hitung cepat Pilpres 2019. Sandiaga yang mundur karena bertarung di pilpres mendampingi Prabowo Subianto mendapatkan hasil kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-Sandiaga harus mengakui keunggulan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Jokowi-Ma'ruf disebut mendapatkan perolehan rata-rata 54 persen.
Keputusan Sandiaga ini mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid tak masalah jika Sandiaga kembali duduki kursi DKI 2.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((REN))
BERITA TERKAIT
