Tak Masalah dengan Jumlah Poros, NasDem Ingin Pilpres 2024 Fair
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim. Foto: Medcom.id/Theo
Jakarta: Partai NasDem tak masalah dengan jumlah poros koalisi partai politik yang ada dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Terpenting, NasDem ingin kompetisi pemilu yang terbuka dan jujur.
"Pemilu yang sungguh-sungguh fair, independen dan tidak ada invisible hand yang menodai pesta demokrasi ini," kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim ketika dihubungi, Senin, 25 September 2023.
Ia berharap berapapun pasangan calon yang akan maju, pemilihan umum tetap digelar dengan adil dan independen. Tidak ada pihak yang menodai jalannya pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Koalisi Perubahan telah menyatakan kesiapannya bertarung secara terbuka, jujur sesuai ketentuan yang berlaku. Bagi koalisi perubahan yang tidak kalah penting adalah terjaminnya Indonesia yang plural dan majemuk. Sekarang dan masa yang akan datang," papar Hermawi.
Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengumumkan bakal calon presiden dan wakil presidennya yakni Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar. Ia menegaskan Koalisi Perubahan siap menghadapi semua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berkontestasi.
"Memang kalau dua poros kan berarti hanya satu putaran (pemilihan presiden) sedangkan kalau dua poros berpotensi dua putaran. Jadi hitung-hitungannya bukan soal penghematan materi tapi bagaimana pemilu bisa menjadi arena kehormatan bangsa," ujar Hermawi
Sejauh ini, ada tiga sosok menguat menjadi bakal capres pada Pilpres 2024. Mereka ialah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Namun, isu pembentukan dua poros koalisi dalam pilpres 2024 muncul setelah memasangkan bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dengan bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto oleh beberapa pengamat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((END))
"Pemilu yang sungguh-sungguh fair, independen dan tidak ada invisible hand yang menodai pesta demokrasi ini," kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim ketika dihubungi, Senin, 25 September 2023.
Ia berharap berapapun pasangan calon yang akan maju, pemilihan umum tetap digelar dengan adil dan independen. Tidak ada pihak yang menodai jalannya pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Koalisi Perubahan telah menyatakan kesiapannya bertarung secara terbuka, jujur sesuai ketentuan yang berlaku. Bagi koalisi perubahan yang tidak kalah penting adalah terjaminnya Indonesia yang plural dan majemuk. Sekarang dan masa yang akan datang," papar Hermawi.
| Baca juga: Dituding Singgung Prabowo di Makassar, Anies: Enggak Ada Maksud Apa-apa |
Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengumumkan bakal calon presiden dan wakil presidennya yakni Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar. Ia menegaskan Koalisi Perubahan siap menghadapi semua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berkontestasi.
"Memang kalau dua poros kan berarti hanya satu putaran (pemilihan presiden) sedangkan kalau dua poros berpotensi dua putaran. Jadi hitung-hitungannya bukan soal penghematan materi tapi bagaimana pemilu bisa menjadi arena kehormatan bangsa," ujar Hermawi
Sejauh ini, ada tiga sosok menguat menjadi bakal capres pada Pilpres 2024. Mereka ialah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Namun, isu pembentukan dua poros koalisi dalam pilpres 2024 muncul setelah memasangkan bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dengan bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto oleh beberapa pengamat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((END))
BERITA TERKAIT
